BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

100 Hektar Lahan Jagung di Timor Tengah Selatan Rusak

HAMA BELALANG
100 Hektar Lahan Jagung di Timor Tengah Selatan Rusak

KUPANG, KOMPAS — Meskipun serangan hama belalang di kawasan Bena dan Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, sudah berhenti dalam tiga-empat hari terakhir, puluhan hektar tanaman jagung yang mulai berbuah tidak bisa diselamatkan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Timor Tengah Selatan IG Witadarma mengatakan, serangan hama mencapai lebih dari 100 hektar tanaman jagung di sejumlah desa di Kecamatan Kuanfatu dan kawasan Bena.

Serangan belalang mengganas terutama terhadap tanaman jagung usia berbuah sehingga tidak bisa diselamatkan. Selain itu, belalang juga menyerang tanaman jagung berusia lebih muda. Meskipun demikian, tanaman tersebut masih bisa diselamatkan setelah dibantu penyemprotan cairan pestisida dan hujan yang terus mengguyur.

”Berdasarkan catatan, mungkin 60 hektar sampai 70 hektar tanaman jagung usia berbuah tidak bisa diselamatkan akibat serangan hama. Proses pertumbuhannya praktis menjadi sangat terganggu karena tanaman nyaris tidak menyisakan daun,” katanya.

Oleh sebab itu, lanjut Witadarma, para petani yang tanaman jagungnya tidak bisa diselamatkan diimbau agar segera menanam umbi-umbian dan kacang-kacangan. Penanaman itu memanfaatkan hujan yang mulai turun.

Petugas pengamat hama tanaman pertanian di Bena, Hironimus Wogo, mengatakan, hama belalang yang menyerang tanaman jagung di kawasan tersebut belum diketahui jenisnya. Demikian pula jenis hama belalang yang menyerang jagung di kawasan Bena serta desa-desa lain di Batnun dan Kiubaat.

Kebutuhan jagung

Sementara itu, petani di NTT terpaksa menyediakan sendiri bibit jagung hingga 7.000 ton dari total 8.000 ton bibit yang dibutuhkan. Akibat pemenuhan sendiri, hingga 50 persen tanaman jagung gagal tumbuh. Sebab, petani belum paham cara pengadaan bibit jagung berkualitas.

Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura NTT Yohanes Tahy Ruba membenarkan sebanyak 7.000 ton bibit jagung diadakan petani. Dari jumlah itu, sekitar 40 persen di antaranya tumbuh, sisanya gagal tumbuh. Namun, karena menghadapi cuaca buruk, tanaman jagung yang dapat tumbuh pun kurang menguntungkan petani.

Sejauh ini, Pemerintah Provinsi NTT hanya menyediakan sekitar 1.000 ton bibit. Tercatat, hanya 10 persen yang gagal akibat kualitasnya tak standar.(ANS/KOR)

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000004829326