UMKM
Promosi Efektif Atasi Kendala Akses Pasar

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mengakui lemahnya akses pemasaran masih dihadapi pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Promosi yang efektif merupakan upaya strategis untuk mengembangkan dan memperluas akses pasar tersebut.

”Apalagi UMKM berperan besar terhadap perekonomian nasional,” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) AA Gede Ngurah Puspayoga pada pembukaan pameran Fashion, Food, dan Packaging Expo Tahun 2014, di Gedung Smesco, Jakarta, Jumat (14/11).

Berdasarkan data Kemenkop dan UKM, jumlah UMKM sebanyak 57,89 juta unit atau 99,99 persen dari total jumlah pelaku usaha nasional. UMKM berkontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 96,99 persen. Adapun sumbangannya terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB) sebesar 60,34 persen.

Sektor mode yang juga industri kreatif merupakan bidang garapan UMKM. ”Tantangan saat ini, sektor fashion masih dibanjiri produk impor,” kata Puspayoga.

Tantangan dinilai akan semakin berat seiring akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015. Indonesia harus waspada agar jangan hanya menjadi pasar besar.

Sumbangan sektor mode terhadap PDB pada 2011 sebesar Rp 128 triliun dan naik menjadi Rp 164 triliun pada 2012. Berdasarkan catatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, sumbangan industri mode terhadap pendapatan nasional pada 2013 mencapai Rp 184 triliun.

Deputi Menteri Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenkop dan UKM Emilia Suhaimi menuturkan, industri mode, makanan, dan kemasan merupakan bagian subsektor ekonomi kreatif.

Sektor tersebut perlu terus dipromosikan agar dapat menguasai pasar domestik dan mampu bersaing di pasar internasional. ”Melalui promosi yang efektif dan berkesinambungan, baik di dalam maupun di luar negeri, kami meyakini produk UKM Indonesia pada saatnya akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Emilia. (CAS)


Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010102108