BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Habiskan hidup teliti Diponegoro, pria Inggris dapat penghargaan

Habiskan hidup teliti Diponegoro, pria Inggris dapat penghargaan
Reporter : Kresna | Kamis, 13 November 2014 03:06

Merdeka.com - Sejarawan Peter Carey mendapatkan penghargaan Sang Hyang Kamahanikan dalam gelaran Borobudur Writers & Cultural Festival 2014. Penghargaan ini diberikan mengingat kedalaman penelitian Peter terhadap sejarah dan kebudayaan Jawa dalam sejumlah buku dan desertasi.

Ketua Panitia BWCF 2014, Yoke Darmawan mengatakan bahwa Peter sangat layak mendapatkan penghargaan ini. Sebab, buku-buku Peter tentang sejarah Jawa mampu mempengaruhi sejarawan lain.

"Peter Carey dipilih oleh tim juri. Jurinya ada Taufik Razen, Romo Mudji, Romo Banar, Aji Suseno, dan lain-lain. Kedalaman sejarah Jawa yang dituliskan Peter sangat dalam, khususnya yang Pangeran Diponegoro dan Ratu Adil," katanya ditemui usai acara pembukaan BWCF, Rabu (12/11) sore.

Salah seorang juri, Prof. Mudji Sutrisno, yang akrab disapa Romo Mudji membenarkan Yoke. Menurutnya penilaian atas penghargaan terhadap Peter dikarenakan kedalaman penelitian yang masih sangat berhubungan dengan realitas kekinian.

"Desertasi Peter Carey misalnya yang membahas tentang Ratu Adil sangat pas dengan konteks kekinian. Dia meneliti sejak 1825 saat ada pemberontakan Pangeran Diponegoro di mana pencarian terhadap Ratu Adil masih terasa hingga kini," jelas budayawan tersebut.

Peter Carey sendiri dijadwalkan akan menerima penghargaan tersebut di penutupan BWCF 15 November mendatang. Peter merupakan sejarawan asal Inggris yang banyak melakukan penelitian terhadap sejarah Jawa.

Beberapa bukunya antara lain The Cultural Ecology of Early Nineteenth Century Java, The Power of Prophecy: Prince Dipanagara and the End of an Old Order in Java, 17851855, dan Babad Dipanagara. An Account of the Outbreak of the Java War (18251830).


Sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/habiskan-hidup-teliti-diponegoro-pria-inggris-dapat-penghargaan.html

Related-Area: