BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Perluas Cakupan Manfaat KIS

Perluas Cakupan Manfaat KIS
Sebanyak 4,4 Juta Kartu Akan Dibagikan Sampai Akhir 2014


JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berencana memperluas cakupan dan menambah manfaat Program Indonesia Sehat dibandingkan apa yang sudah berjalan dalam Jaminan Kesehatan Nasional secara bertahap. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan memperbaiki mutu layanan.

Program Indonesia Sehat diluncurkan bersama dengan Program Keluarga Sejahtera dan Program Indonesia Pintar oleh Presiden Joko Widodo, Senin (3/11), di Pasar Baru, Jakarta.

Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Donal Pardede menjelaskan, tambahan manfaat mencakup layanan preventif, promotif, penapisan, dan deteksi dini yang intensif dan terintegrasi. Adapun perluasan manfaat meliputi penyandang masalah kesejahteraan sosial dan bayi yang lahir dari penerima bantuan iuran (PBI) peserta JKN yang selama ini tak dijamin.

Sebagai gambaran, ketika peserta Program Indonesia Sehat sakit dan berobat memakai Kartu Indonesia Sehat (KIS), tenaga kesehatan akan aktif menelusuri kondisi kesehatan keluarga pasien. Begitu ditemukan masalah kesehatan lain, tenaga kesehatan akan mengintervensinya.

Jika tindakan intervensi itu dalam cakupan manfaat JKN, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) akan membayar tindakan kesehatan yang diambil. Tak menutup kemungkinan tindakan intervensi yang diambil tercakup dalam program pemerintah lain yang pembiayaannya dianggarkan terpisah dari JKN. Dengan demikian, Program Indonesia Sehat jadi pelayanan kesehatan perorangan di lingkup individu.

Donal mengakui, upaya promotif dan preventif pada fasilitas kesehatan tingkat pertama belum berjalan optimal. Dalam Program Indonesia Sehat, itu harus dilakukan sungguh-sungguh.
Belum paham

Zulfa Setiawati, warga Pintu Air, Jakarta Pusat, mengaku belum paham bagaimana Program Indonesia Sehat dengan KIS-nya. Ia berencana meminta anaknya untuk mengurus. Selama ini, Zulfa merupakan peserta BPJS Kesehatan, tetapi jarang memakai kartu itu untuk berobat.

Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto menjelaskan, pemerintah akan membagikan KIS kepada 4.451.508 jiwa yang merupakan kepala dan anggota keluarga dari 1.030.028 warga kurang mampu. Program Indonesia Sehat melalui KIS merupakan perluasan program JKN yang diluncurkan sejak 1 Januari 2014.

Donal menambahkan, calon penerima KIS sudah termasuk dalam PBI pada program JKN. Pemerintah menargetkan pembagian KIS bagi 4,4 juta jiwa selesai akhir tahun 2014.

Guru Besar Kebijakan dan Administrasi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Laksono Trisnantoro menyatakan, pemerintah pusat perlu segera menyosialisasikan program itu kepada pemerintah daerah. Itu untuk mengantisipasi kebingungan pemda terkait perbedaan KIS dan JKN serta pengintegrasian jaminan kesehatan daerah dengan JKN.

Pemda bisa menduplikasikan Program Indonesia Sehat dalam Jamkesda. Pemda juga dapat mengintegrasikan Jamkesda ke dalam JKN. (ADH/MZW)



Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000009881179

Related-Area: