BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

12 Pilar Batas Negara Lenyap Diterjang Banjir

Indonesia-Timor Leste
12 Pilar Batas Negara Lenyap Diterjang Banjir

ATAMBUA, KOMPAS — Sebanyak 12 pilar batas negara pihak Indonesia di Nusa Tenggara Timur kini lenyap tak berbekas akibat terjangan banjir selama musim hujan November hingga Februari lalu. Selain itu, 14 pilar lainnya mengalami kerusakan.

Fakta itu terungkap saat kunjungan Komandan Korem 161/ Wira Sakti NTT Brigjen Achmad Yuliarto bersama Pejabat Bupati Belu Willem Foni langsung ke salah satu titik pilar batas negara (PBN) bermasalah di Sungai Malibaka, Desa Lamakselulu, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Kamis (9/10) siang. Sungai Malibaka berlokasi sekitar 70 kilometer arah selatan Atambua, kota Kabupaten Belu.

Dalam kunjungan itu, Achmad Yuliarto didampingi Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan NTT-Timor Leste Letkol Inf Frans Ari Susetio, Komandan Kodim Belu Letkol Hendri Wijaya, serta dua kepala seksi dari Korem NTT, yakni Letkol Eusebio Hornai Rebelo (Kasi Intel sekaligus Plh Kasi Ops) dan Letkol Eko Mulyadi (Kasi Log).

Tanda batas yang dikunjungi adalah titik PBN 10. Seperti disaksikan, bangunan pilar kini berupa coran darurat dalam alur sungai yang sudah mengering. Posisi pilar sekitar 5 meter sebelum titik seharusnya.

Frans Ari Susetio menjelaskan, tapal batas yang memisahkan Indonesia-Timor Leste di Pulau Timor panjangnya 268,8 kilometer. Di pihak Indonesia, tapal batas itu didukung 436 PBN, termasuk 12 di antaranya yang kini telah lenyap dan 14 lainnya rusak.

Kepada Achmad Yuliarto, Frans melaporkan bahwa keseluruhan 12 PBN yang lenyap itu awalnya berlokasi di sekitar tepi sungai yang menjadi batas alam kedua negara. Menyusul musim hujan yang mengantarkan banjir, alur sungai ternyata bergeser hingga melenyapkan 12 PBN tersebut.

”Belasan PBN itu lenyap karena areal sekitarnya sudah berubah menjadi alur sungai. Yang dapat kami lakukan adalah membangun kembali PBN secara darurat dan memancangnya pada lokasi memungkinkan di sekitar titik seharusnya setelah mendiskusikan hal itu bersama aparat perbatasan Timor Leste,” ujar Frans.

Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Belu Yohanes Andes mengakui, pihaknya sudah menyiapkan proposal pemasangan beronjong di sekitar sejumlah alur sungai tersebut. (ANS)



Sumber:http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000009380299

Related-Area: