Pertanian
Pengusaha Diminta Investasi Hortikultura
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah melalui Kementerian Pertanian meminta para pengusaha nasional yang terhimpun dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia berinvestasi di bidang hortikultura. Selama ini investasi para pengusaha Kadin di bidang hortikultura terbilang sangat minim.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Hasanuddin Ibrahim, Selasa (30/9), di Jakarta, mengungkapkan, pihaknya sangat senang dan mendukung pengusaha Kadin berinvestasi di bidang hortikultura.
”Road map atau peta jalan pengembangan hortikultura sampai 2025 sudah ada dan saya bagikan ke mana-mana, termasuk para pengusaha Kadin. Meski begitu, investasi pengusaha Kadin di bidang hortikultura masih sangat minim. Apalagi investasi di komoditas bawang merah,” katanya.
Seperti diberitakan, Komite Tetap Pengembangan Pasar Pertanian Kadin Indonesia saat ini menyusun peta jalan pembangunan hortikultura nasional. Peta jalan itu nantinya akan diserahkan kepada pemerintahan baru sebagai acuan pembangunan sektor hortikultura.
Peran pemerintah hanya memfasilitasi para pengusaha agar mau berinvestasi. ”Karena itu, kalangan pebisnis harusnya bergerak dan meminta kepada pemerintah apa yang perlu dibantu. Tentu saja bukan uang, melainkan peraturan dan legislasi,” ujarnya.
Membantu petani
Menurut Hasanuddin, dengan berinvestasi di bidang hortikultura, para pengusaha Kadin membantu petani. Sebab, produk petani memperoleh pasar yang jelas. Investasi, misalnya, di subsektor pendukung seperti bidang riset, pengepakan, penyortiran, pengolahan, dan jejaring pasar.
Pemerintah juga mempunyai bermacam teknologi di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan. ”Bahkan, teknologi bisa dibeli secanggih apa pun. Semua ada, silakan investor mau minta apa,” ujarnya.
Secara terpisah, dalam kunjungan kerja di Subang, Jawa Barat, Menteri Pertanian Suswono menyatakan pentingnya skema khusus pembiayaan untuk sektor pertanian agar semakin banyak investasi masuk ke sektor pertanian.
”Memang sudah ada KUR tanpa agunan dengan maksimal pinjaman Rp 20 juta. Namun, itu tetap kurang menarik karena suku bunga kreditnya 21 persen,” ujar Suswono. (MAS)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000009206472
-
- Log in to post comments
- 260 reads