Keuangan
Jamkrindo Incar Pasar di 14 Provinsi
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia atau Jamkrindo mencatat total perolehan laba sebelum pajak tahun 2013 sebesar Rp 596,10 miliar, meningkat 6 persen dari perolehan tahun sebelumnya. Tahun ini, Perum Jamkrindo menargetkan pertumbuhan laba 18,3 persen. Untuk itu, Jamkrindo menyasar pasar baru di 14 provinsi.
Saat ini, Jamkrindo memiliki 21 kantor cabang di seluruh Indonesia. Tahun ini, sebanyak 14 kantor cabang akan dibangun di 14 provinsi.
”Kami akan coba dengan tiga proyek pilot yang potensial. Dengan strategi ini, diharapkan pelayanan terhadap UMKM bisa lebih baik serta membantu mencapai target pertumbuhan laba,” kata Direktur Umum Perum Jamkrindo Diding S Anwar, di Jakarta, Jumat (21/2)
Dari 14 provinsi itu, ada enam yang menjadi prioritas, yaitu Aceh, Bengkulu, Batam, Padang, Ternate, dan Gorontalo. ”Studi kelayakan sudah rampung. Namun, kami harus berkoordinasi dulu dengan pemerintah daerah dan bank daerah. Kalau jaringan sudah siap, akan kami buka cabangnya,” kata Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Perum Jamkrindo Bakti Prasetyo.
Dana sebesar Rp 180 miliar sudah disiapkan Jamkrindo untuk membiayai proyek pembangunan 14 kantor cabang baru itu.
Dalam hal kepemilikan aset, Jamkrindo membukukan peningkatan 24,5 persen, dari Rp 6,66 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 8,29 triliun pada 2013. Dading mengatakan, kenaikan laba didukung pelayanan dan aktivitas Jamkrindo, baik melalui produk jaminan kredit usaha rakyat (KUR), produk non-KUR, maupun investasi.
”Kehadiran Jamkrindo itu dalam konteks pelayanan ke UMKM. Kalau bicara kenaikan laba, kontribusi terbesar untuk 2013 masih dari produk jaminan KUR, sekitar 65 persen,” kata Diding.
Volume realisasi jaminan KUR 2013 adalah Rp 20,9 triliun, yang disalurkan ke 1,7 juta debitor dari usaha mikro, kecil, dan menengah. Menurut Direktur Keuangan dan Investasi Perum Jamkrindo I Rusdonobanu, sebagai badan usaha milik negara (BUMN), pencapaian Jamkrindo relevan dengan tugasnya, yaitu mendukung program KUR pemerintah.
”Tahun 2014, target realisasi penjaminan KUR Rp 25 triliun, sementara untuk jumlah debitor UMKM-nya diharapkan ada peningkatan 15 persen,” kata Direktur Operasi Perum Jamkrindo Herry Sidharta.
Sebagai lembaga penjamin kredit, kinerja Jamkrindo juga dilihat dari perolehan imbal jasa penjaminan, serupa premi pada lembaga asuransi.
Pada 2013, Jamkrindo mencatat perolehan imbal jasa Rp 1,6 triliun, naik dari perolehan imbal jasa tahun 2012, yaitu Rp 1,39 triliun. Dari sisi manajemen risiko, klaim risiko 2013 meningkat dari tahun sebelumnya. (A06)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000005018453
-
- Log in to post comments
- 105 reads