Cuaca Ekstrem
Gelombang Tinggi Masih Akan Terjadi
KUPANG, KOMPAS — Seiring kondisi perairan yang mulai mereda, PT ASDP Indonesia Ferry Kupang, Nusa Tenggara Timur, sejak Selasa (4/2) kembali mengoperasikan armada ferinya khusus rute pendek Kupang-Pantai Baru (Rote Ndao). Namun, sejak Kamis, pengoperasian feri tersebut dihentikan sesuai permintaan pihak syahbandar dan otoritas pelabuhan.
Manager Usaha ASDP Kupang Agus Supriyatno, di Kupang, Jumat, mengatakan terkejut menerima larangan itu karena uji coba penyeberangan Kupang-Pantai Baru selama dua hari berlangsung aman. Selain itu, satu feri yang lebih dari sebulan berlindung di Alor akibat cuaca buruk, Rabu, juga diberangkatkan kembali ke Kupang dan tiba dengan selamat di pelabuhan khusus feri di Bolok. Itu semua, kata Agus, pertanda perairan di NTT berangsur membaik. Kondisi itu persis sama dengan prakiraan cuaca yang disampaikan BMKG.
Kepala Seksi Humas dan Informasi Stasiun Meteorologi El Tari, Kupang, Syaiful Hadi mengakui, kondisi perairan NTT sejak Selasa mereda. Namun, kondisi itu tidak berlangsung lama. ”Menurut prakiraannya, perairan laut di NTT kembali bergolak sejak awal pekan depan,” ujarnya.
Agus mengakui, pihaknya menerima larangan kapal berlayar dari syahbandar yang merujuk telegram Nomor 26 CK539/532 tanggal 4 Februari dari Mahkamah Pelayaran Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan. Isinya, antara lain, hingga Sabtu akan terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan gelombang setinggi 4 meter-5 meter di perairan Indonesia, termasuk NTT. Penyeberangan Labuan Bajo-Sape di Bima, NTB, beroperasi normal sejak Selasa. ”Tak ada larangan berhenti beroperasi,” kata Supervisor ASDP Labuan Bajo, Sigit.
Sementara itu, warga Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, kesulitan menyeberang ke Kota Bengkulu karena terbatasnya frekuensi pelayaran ke sana menyusul diperbaikinya Kapal Motor Pulo Tello sebulan ke depan. Kepala suku Kaitora, Rafli Zen Kaitora, Jumat, mengatakan, hanya ada dua jadwal pelayaran. Ini membuat warga Enggano kesulitan memasarkan hasil bumi. (ANS/KOR/ADH)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000004639473
-
- Log in to post comments
- 53 reads