BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

SI dan SP Mitra BaKTI-MAMPU

Selama bulan November 2014, mitra Yayasan BaKTI pada Program MAMPU (Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan) melaksanakan kegiatan Strategi Implementasi (SI) dan Strategi Planning (SP). SI dilaksanakan oleh mitra lama (tahun pertama) dan mitra baru, sedangkan SP hanya dilaksanakan oleh mitra baru.

Pada tahun pertama (2013-2014), Mitra BaKTI pada Program MAMPU adalah Lembaga Pemberdayaan Perempuan (LPP) Bone, Yayasan Arika Mahina Ambon, dan Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Mataram.  Sedangkan mitra baru yang mulai bergabung pada tahun kedua (2014-2015) adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat untuk Perempuan (MAUPE) Maros, Yayasan Lembaga Pengkajian, Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat (YLP2EM) Parepare, Yayasan Kombongan Situru (YKS) Tana Toraja, Rumpun Perempuan Sultra (RPS) Kendari, Panitia Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Atambua (PPSE-KA) Atambua, dan satu sub office MAMPU di Mataram yang dikoordinir langsung oleh office MAMPU Makassar.

SI difasilitasi oleh tiga aktivis LSM senior yang juga konsultan Program MAMPU yaitu Yudha Yunus, May Januar, dan Pahir Halim. Sedangkan SP difasilitasi oleh tim dari Circle Indonesia, yaitu Yohanes da Masenus Arus, Deddy Heryanto, Asti Widihastuti, dan Abdul Gofur. Tim fasilitator SP dari Circle Indonesia dibantu oleh konsultan Program MAMPU.

Peserta SI adalah staf program MAMPU dan staf lembaga mitra yang tidak terlibat dalam program MAMPU, sedangkan peserta SP adalah seluruh staf lembaga mitra, pendiri dan pengurus lembaga, serta kelompok dampingan lembaga mitra.

Tujuan SI adalah untuk menyamakan persepsi dan menyusun metode pelaksanaan kegiatan-kegiatan pada Program MAMPU yang merupakan mitra BaKTI. Dengan persepsi dan metode yang sama, diharapkan output kegiatan dapat dicapai, serta kontribusi kegiatan dan output terhadap outcomes bisa diukur.

Dengan adanya SI ini, maka pelaksanaan Program MAMPU dengan lembaga yang bermitra dengan BaKTI pada tahun kedua diharapkan sesuai dengan metode dan waktu yang telah disepakati bersama. Terms of reference (TOR) yang telah dibuat bersama dalam SI akan menjadi panduan bersama, sehingga perbedaan pendapat dalam pelaksanaan program dapat diminimalisir.

Demikian juga dengan rencana tindak lanjut (RTL) yang muncul dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, sudah dapat dihubungkan dengan outcomes, sehingga kegiatan-kegiatan baru yang muncul dan dipilih dari RTL adalah kegiatan-kegiatan yang akan berkontribusi pada outcomes.

Sedangkan SP dimaksudkan untuk meninjau kembali strategi lembaga mitra dalam menjalankan visi-misinya, sekaligus mendukung Program MAMPU. Selama bermitra dengan BaKTI dalam melaksanakan Program MAMPU, lembaga-lembaga mitra diharapkan dapat berkontribusi pada keberhasilan program (output dan outcomes), dan lembaga-lembaga tersebut tetap menjadi lembaga yang kuat dan masih terus mengembangkan program yang berkontribusi pada penanggulangan kemiskian dan kesetaraan-keadilan gender setelah Program MAMPU berakhir.

SP lembaga mitra BaKTI dalam pelaksanaan Program MAMPU menjadi penting, karena perubahan-perubahan di tingkat nasional dan global ikut memengaruhi kondisi sosial budaya dan politik di tingkat daerah. Sementara di sisi lain, lembaga-lembaga di tingkat daerah—LSM, pemerintah, dan organisasi masyarakat—tidak selalu mengikuti perubahan yang terjadi.

Isu-isu nasional dan global tidak selalu diikuti, karena kerja-kerja rutin telah menyita waktu yang banyak dari person-person di dalam lembaga. SP ini menjadi media bagi staf lembaga yang bermitra dengan BaKTI untuk meninjau strategi lembaga, sekaligus memvalidasi informasi dan pengetahuan, baik untuk kepentingan lembaga maupun untuk Program MAMPU. (M. GHUFRAN H. KORDI K.)