BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Peta Jalan Bali Disiapkan

FORUM MEDIA GLOBAL
Peta Jalan Bali Disiapkan

Nusa Dua, Kompas Pertemuan Forum Media Global diproyeksi menghasilkan Peta Jalan Bali (Bali Road Map) untuk meningkatkan peran media mencapai pembangunan berkelanjutan. Dokumen itu menjadi masukan bagi Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon yang akan melaporkan agenda pembangunan pasca 2015 pada September 2014 dalam Sidang Umum PBB.

Draf dokumen Bali Road Map yang beredar saat pertemuan Global Media Forum: The Role of Realizing the Future We Want for All, di Nusa Dua Bali, Rabu (27/8), berisi panduan aksi bagi pemerintah, media, serta UNESCO dan organisasi internasional lain. Ini diharap mengefektifkan potensi media menuju pembangunan berkelanjutan dan penyadaran kebebasan berekspresi.

”Kami sangat kagum, di tengah kemelut sosial-politik (berbagai belahan dunia), orang melihat pers bisa berperan luar biasa. Itu harus dipikul sebagai tanggung jawab publik dan kemanusiaan,” kata Bagir Manan, Ketua Dewan Pers, di sela mengikuti Forum Media Global.

Di sisi lain, mantan Ketua Mahkamah Agung itu mengingatkan pers di Indonesia agar menjalankan peran tidak semata-mata karena ”terpaksa” mengikuti Peta Jalan Bali. ”Pers, wartawan, harus sadar dan berperan menyiapkan kehidupan lebih baik bagi generasi depan,” katanya.

Draf Bali Road Map, di antaranya, mengusulkan agar media menjalankan sembilan aksi, salah satunya meningkatkan partisipasi publik dan bekerja profesional dengan standar etika jurnalistik. Selain itu, media juga harus meningkatkan transparansi kepemilikan dan pembiayaan.

Secara terpisah, Leon Willems, Chairman Global Forum for Media Development, dari Belanda menyarankan agar usulan memasukkan peran media dalam pembangunan pasca 2015 segera dilakukan. Sebab, media dan UNESCO yang menginisiasi Bali Road Map hanya punya waktu sebulan sebelum Sekjen PBB Ban Ki-moon memberi rekomendasi dalam Sidang Umum PBB.

”Sementara usulan itu dikerjakan, pers atau media juga harus memberi masukan kepada pemerintahnya. Itu supaya saat Sidang Umum PBB, peran media ini disetujui sekitar 200 anggota PBB yang bersidang,” ujarnya.

Agenda pembangunan pasca 2015, yaitu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), menjadi kelanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium (MDG). Dalam menyiapkan SDG, tahun 2012, Sekjen PBB menunjuk ketua bersama, yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Perdana Menteri Inggris David Cameron, dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, untuk merumuskan agenda pembangunan dunia.

Ide menginisiasi peran media bagi pembangunan pasca 2015 datang dari Sekjen PBB saat peringatan World Press Freedom Day Conference yang digelar UNESCO di Paris, Mei 2014. ”Kebebasan media sangat diperlukan untuk pembangunan, demokrasi, dan pemerintahan yang baik. Mari seluruh pemerintah, masyarakat, dan individu aktif membela hak fundamental ini sebagai faktor penting mencapai MDG dan memajukan agenda pembangunan pasca 2015. Kebebasan berekspresi, media independen, dan akses universal terhadap pengetahuan akan memperkuat upaya mencapai hasil berkelanjutan bagi manusia dan planet ini,” demikian pesan resmi Ban Ki-moon. (ICH)



Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000008556411