Kelistrikan
Pembangkit Biomassa untuk Indonesia Timur
JAKARTA, KOMPAS — Pelaku usaha dari Indonesia bagian timur yang tergabung dalam Siner Energy menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan dan PT PLN Enjiniring untuk membangun pembangkit listrik tenaga biomassa. Pembangkit listrik berbahan bakar limbah kayu ini dinilai sesuai untuk daerah terpencil.
”Kerja sama ini juga dengan negara maju, seperti Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab. Bahannya mudah, berupa kayu buangan yang ada di lahan terpencil,” kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Koordinator Wilayah Timur Salahuddin Sampetoding seusai penandatanganan nota kesepahaman, di Jakarta, Jumat (21/11).
Menurut Salahuddin, saat ini sudah ada tawaran teknologi pembangkit listrik biomassa dari Jerman dan Tiongkok. Namun, masih akan dikaji oleh PT PLN Enjiniring sebagai konsultan pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa.
Direktur Utama PT Daya Kali Waktu Energi Riza Suarga mengatakan, bahan baku pembangkit listrik akan diambil dari tanaman Gliricidia sepium atau gamal dan kaliandra merah. Meski demikian, disesuaikan ketersediaan lahan dan bibit.
Riza menambahkan, pihaknya masih mengkaji kapasitas pembangkit listrik yang hendak dibangun. Lahan yang dibutuhkan diperkirakan 2.000 hektar.
”Saat ini, kebutuhan untuk satu kabupaten 4-7 megawatt. Bisa jadi kami akan membangun hingga 10 megawatt,” kata Riza.
Menurut Riza, nilai investasi pembangunan 10 megawatt sekitar 20 juta dollar AS. Selain itu perlu pengembangan lahan biomassa sekitar 5 juta dollar AS. Dengan demikian, biaya yang diperlukan mencapai 25 juta dollar AS atau sekitar Rp 300 miliar.
”Tarif listrik di Indonesia timur sekarang sekitar Rp 1.200 per kilowatt jam (kWh) atau 10 sen dollar AS. Perhitungan kami, dengan harga 8 sen dollar, sudah layak untuk dibangun,” kata Riza.
Direktur Utama PT PLN Enjiniring Zainal Abidin Sihite mengatakan, pembangkit listrik dari biomassa menjadi pilihan karena sifatnya yang terbarukan. (NAD)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010240540
-
- Log in to post comments
- 623 reads