Kehutanan
Komitmen Lestari Harus Taat Asas
JAKARTA, KOMPAS — Dunia usaha tidak boleh menabrak prinsip-prinsip tata kelola kehutanan yang baik demi mengejar popularitas melalui kampanye kelestarian. Kepatuhan terhadap asas legalitas wajib diutamakan sebagai pedoman mewujudkan komitmen kelestarian investasi.
Koordinator Program Nasional Greenomics Indonesia Vanda Mutia Dewi mengatakan hal itu di Jakarta, Rabu (5/2). Greenomics Indonesia merupakan organisasi non-pemerintah yang aktif mengkaji isu kehutanan, lingkungan, dan ekonomi.
”Kami mengapresiasi keteguhan sikap Kementerian Kehutanan menolak permohonan pengakuan lima perusahaan hutan tanaman industri milik kelompok Sinar Mas sebagai mitra pemasok independen demi kampanye komitmen kelestarian,” kata Vanda.
”Kepatuhan legalitas tetap nomor satu dalam pengelolaan hutan lestari sehingga tidak boleh dilanggar, apalagi untuk alasan kelestarian,” lanjutnya.
Produsen bubur kertas raksasa Asia Pulp and Paper (APP) mengumumkan Peta Jalan Kelestarian pada Juni 2012, yang dipertegas lewat Kebijakan Konservasi Hutan bekerja sama dengan Greenpeace Indonesia pada 5 Februari 2013. Dari hasil kajian Greenomics Indonesia, APP belum jujur karena membabati konsesi yang ada sebelum mengumumkan komitmen kelestarian mereka kepada publik.
Pemimpin Transformasi Pasar WWF Indonesia Aditya Bayunanda menyatakan, setelah setahun diluncurkan, kebijakan konservasi hutan APP belum menyentuh perbaikan kerusakan hutan yang terjadi. Aditya mengingatkan, APP telah membuka hutan alam di konsesi seluas 2,6 juta hektar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku bubur kertas selama ini.
”APP baru menyatakan berhenti membabat hutan alam setelah hutannya habis. Jika kampanye kelestarian APP ditiru perusahaan lain, bisa membahayakan masa depan hutan Indonesia,” ujar Aditya.
Secara terpisah, Direktur Pengelola Kelestarian APP Aida Greenbury mengajak pemerintah, LSM, dan dunia usaha bekerja sama mencegah deforestasi di Indonesia. Menurut Aida, APP telah mengakhiri pembabatan hutan alam secara permanen meliputi semua rantai pasok bahan baku bubur kertas sejak 5 Februari 2013. (HAM)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000004587927
-
- Log in to post comments
- 47 reads