Sun,09 February 2014
Kemendikbud Terima Guru Jalur Non Kependidikan
Setiawan Wangsaatmaja
JAKARTA, FAJAR -- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menjadwalkan pengumuman hasil tes honorer kategori dua (K2) siang ini. Di lain pihak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, siap merekrut guru dari sarjana non kependidikan.
Informasi jadwal pengumuman hasil tes honorer K2 akan dilakukan siang ini, pertama kali diungkap Deputi SDM KemenPAN-RB, Setiawan Wangsaatmaja, Sabtu siang, 8 Februari lalu. Kala itu, Setiawan berdalih bahwa penundaan semata karena alasan teknis.
"Tim IT masih bekerja terus. Datanya sebagian sudah bisa ditayangkan. Tapi atas pertimbangan Pak Menteri, semuanya akan dituntaskan dulu baru diumumkan Senin besok," tegas Setiawan.
Kemarin, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Informasi Publik (KIP) KemenPAN-RB, Herman Suyatman, kembali menegaskan hal yang sama. "Pengumuman yang sesungguhnya akan berlangsung Senin, 10 Februari," sebut Herman, Minggu, 9 Februari.
Herman juga mengakui bahwa keputusan pemerintah melalui KemenPAN-RB menunda pengumuman hingga siang ini, salah satunya untuk menghindari pengumuman yang tidak lengkap. Apalagi jika memaksakan pengumuman dilakukan Jumat, bisa menimbulkan kegaduhan di kalangan honorer K2.
“Penundaan pengumuman antara lain karena pertimbangan ada jeda waktu dua hari (Sabtu dan Minggu, red) yang bisa memancing reaksi honorer K2 di daerah yang tidak puas. Atas dasar itu maka diputuskan pengumuman dilakukan mulai Senin (10 Februari),” jelas Herman.
Sikap pemerintah yang berubah-ubah tersebut, direspons Forum Honorer Indonesia (FHI) dengan sangat reaktif. FHI meminta dan mendesak pemerintah mengumumkan hasil tes CPNS K2 secara terbuka.
"Pengumuman jangan hanya melalui media massa dan papan pengumuman, tapi juga secara online di masing-masing instansi pusat maupun daerah," tegas Ketua Dewan Pembina FHI Pusat, Hasbi dalam siaran pers yang diterima FAJAR melalui JPNN, Minggu, 9 Februari.
KemenPAN-RB memang telah berulang kali menjadwalkan pengumuman CPNS jalur honorer K2. Sebelumnya, kementerian yang dipimpin Azwar Abubakar menjadwalkan pengumuman akhir Januari 2014.
Rencana itu bergeser ke 4 Februari. Lalu dijadwalkan lagi 5 Februari. Tapi, itu juga bergeser ke 7 Februari karena menunggu hasil konsultasi dengan Kepala Negara.
Inkonsistensi pemerintah tersebut, juga direspons negatif kalangan DPR RI. Ketua Komisi II DPR, Agun Gunanjar Sudarsa membuka ruang kepada para pihak yang dirugikan terkait hasil kelulusan honorer K2, untuk melaporkannya ke lembaga terkait.
"Kalau ada yang merasa dirugikan, silakan melapor kepada pihak yang berwenang. Termasuk pada aparat penegak hukum," ucap Agun Gunanjar.
Guru Non Kependidikan
Dari Kemendikbud dilaporkan, kebijakan membuka akses bagi sarjana non kependidikan untuk menjadi guru tertuang dalam Permendikbud 87/2013 tentang Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan. Sarjana dari fakultas non Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) itu bebas mengajar mulai dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA/sederajat.
Permendikbud tentang PPG Prajabatan itu antara lain menegaskan bahwa sarjana non kependidikan diwajibkan mengikuti saringan masuk PPG selayaknya sarjana kependidikan. Tapi, masih ada syarat tambahannya. Yaitu, sarjana non kependidikan wajib mengikuti dan lulus program matrikulasi sebelum menjalani PPG.
Khusus untuk sarjana yang bakal mengajar di jenjang SMP dan SMA/sederajat, tidak ada perlakukan berbeda bagi lulusan kependidikan maupun non kependidikan ketika mengikuti PPG. Mereka diwajibkan mengikuti PPG dengan bobot atau beban belajar 36-40 SKS.
Atas kebijakan pemerintah itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo, meminta agar program matrikulasi khusus bagi sarjana non kependidikan dijalankan dengan serius.
"Sehingga para sarjana non kependidikan itu tidak kikuk saat mengikuti program PPG bersama calon guru dari jalur kependidikan," ujarnya mengingatkan. (jpnn)
-
- Log in to post comments
- 40 reads