BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Bank Dunia Siapkan Rp 6 Triliun Bantu Pemda

infrastruktur
Bank Dunia Siapkan Rp 6 Triliun Bantu Pemda

JAKARTA, KOMPAS — Bank Dunia mengucurkan dana tambahan 500 juta dollar AS atau setara Rp 6 triliun untuk meningkatkan akuntabilitas proyek infrastruktur di daerah. Program itu menyasar perbaikan laporan keuangan, teknis, dan meningkatkan pemantauan pelayanan publik bersumber dana alokasi khusus dan kontribusi pemerintah daerah.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A Chaves menyampaikan hal itu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (1/10). Dana tersebut disalurkan ke provinsi selain Aceh, DKI Jakarta, Papua, dan Papua Barat.

”Akuntabilitas pemerintah daerah berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan publik yang diterima masyarakat. Proyek ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran di daerah,” kata Rodrigo.

Tanggung jawab pelayanan publik beralih dari pemerintah pusat ke daerah dalam 10 tahun terakhir. Ada daerah yang menjadi maju, tetapi ada juga yang kualitas pelayanan publiknya justru turun.

Spesialis Senior Bidang Perkotaan Bank Dunia Taimur Samad menambahkan, peningkatan kapasitas aparat pemerintah dalam manajemen keuangan, manajemen pengadaan, dan perencanaan investasi dan perawatan menjadi target. Proyek ini diukur dari transparansi dan akuntabilitas oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah Robert Endi Jaweng mengatakan, peningkatan kapasitas tata kelola anggaran infrastruktur sangat penting untuk akuntabilitas pengelolaan dana. Inefisiensi
dan korupsi menjadi tantangan utama investasi infrastruktur karena perburuan rente bergeser dari proses lelang ke tahap
pelaksanaan dan pengawasan proyek.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, program yang mendorong akuntabilitas anggaran bagus. ”Jangan sampai dana ini malah jadi peluang menambah utang luar negeri baru Indonesia,” katanya. (HAM)




Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000009229112

Related-Area: