Sesi Lembaran Informasi BASICS No. 3 - Feb 2013
Masalah, tantangan atau peluang
Berdasarkan data BPS Kabupaten Minut tahun 2011, jumlah penduduk usia sekolah
untuk tingkat SMP/MTs berjumlah 10.289 jiwa, diantaranya 1.555 anak yang putus
sekolah atau tidak sekolah.
Pada awal tahun 2012 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten
Minut dengan dukungan BASICS melakukan survei ke masyarakat di lima kecamatan
daerah pesisir dan kepulauan untuk mengetahui faktor penyebab anak putus sekolah.
Hasil survei menemukan 350 (219 laki-laki, 131 perempuan) anak usia sekolah tingkat
SMP/MTs yang tidak lagi bersekolah. Jelaslah bahwa ada masalah ketimpangan gender:
ada perbedaan cukup besar pada pengalaman bersekolah antara siswa laki-laki dan
siswa perempuan.
Penyebab utama putus sekolah yang dilaporkan responden survei antara lain: masalah
ekonomi, pengaruh lingkungan pergaulan serta situasi sekolah. Banyaknya anak lakilaki
yang putus sekolah disebutkan akibat lebih memilih untuk mencari uang untuk
membantu kehidupan keluarga dan sebagian kecil karena terpengaruh lingkungan
pergaulan. Sementara hampir semua anak perempuan yang putus sekolah menyatakan
dikarenakan kesulitan ekonomi yang mengakibatkan orang tua menghimbau anaknya
untuk cukup menamatkan SD atau putus sebelum menamatkan SMP.
Attachment | Size |
---|---|
03 LAYOUT_Praktik Cerdas_Sumikolah Minut.pdf | 3.79 MB |
- Log in to post comments
- 278 reads