Materi ini dipresentasikan pada Diskusi Inspirasi BaKTI yang dilaksanakan pada tanggal 19 April 2013 bertempat di kantor BaKTI Makassar
Berbagi ilmu. Inilah yang mendorong sekelompok pemuda asal Kupang melakukan konvoi
motor mengunjungi daerah‐daerah terpencil di bumi Timor sejak tahun 2005. Saat itu,
Noverius Nggili, Gunawan Dwi Junianto, Semi Kase, Donald Mangngi, Jurgen Nubatonis,
dan keenam teman lainnya baru menjadi alumni muda Fakultas Peternakan Universitas
Nusa Cendana, Nusa Tenggara Timur. Pada saat yang sama, mereka juga prihatin melihat
kondisi petani dan peternak di NTT yang sepertinya tak kunjung sejahtera. Serangkaian
diskusi yang dilakukan sepuluh tahun silam menyadarkan mereka bahwa sebagian besar
program dan bantuan tersebut belum berhasil mentransfer ilmu praktis yang dibutuhkan
petani dan peternak untuk menyelesaikan berbagai masalah yang mereka hadapi secara
mandiri.
Tahun 2010, kelompok anak muda ini bertransformasi menjadi sebuah lembaga yang
dinamakan Geng Motor iMuT. Kata iMuT dipilih untuk mewakili singkatan Aliansi
Masyarakat Peduli Ternak. Syarat minimal untuk menjadi anggotanya adalah memiliki dua
ekor ternak, bersedia membagi ilmu, dan bersedia berkelana dengan menggunakan motor.
Tapaleuk urus ternak atau berkelana urus ternak pun dipilih untuk menjadi semboyan. Bagi
Geng Motor iMuT, ternak adalah entry point untuk meningkatkan kapasitas peternak dan
petani agar bisa mandiri dan sejahtera.
Setidaknya telah 44 desa dan kelurahan di 9 pulau di NTT telah dikunjungi oleh Geng Motor
iMuT sejak tahun 2005. Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Geng Motor iMuT
mewujudkan lebih banyak ide kreatif mereka. Salah satu keunikan Geng Motor iMuT
adalah pertemuan rutin yang dinamakan Sabtu Bermimpi. Dari pertemuan ini lahir berbagai
inovasi yang menjadi solusi bagi masalah‐masalah yang dihadapi sebagian besar
masyarakat NTT. Selama ini mereka menyulap teras rumah seorang anggota menjadi
tempat merakit, mengelas, dan berbagai aktivitas perbengkelan lainnya.
Desalinator iMuT adalah salah satu produk yang dilahirkan dari bengkel yang mereka
namakan Bengkel Inovasi. Alat sederhana ini menguapkan air laut untuk menghasilkan air
tawar dan kristal garam yang jika dicampur dengan iodium dapat dijual guna menambah
pendapatan masyarakat. Desalinator iMuT menjadi solusi tepat dan murah bagi banyak
masyarakat pesisir dan pulau‐pulau kecil di NTT yang sulit mendapatkan air tawar. Karya ini
menghantarkan Geng Motor iMuT terpilih sebagai salah satu finalis Mandiri Young
Technopreneur Award 2011, sebuah ajang penghargaan yang diadakan Bank Mandiri bagi
anak-anak muda yang telah menciptakan teknologi tepat guna untuk kepentingan
masyarakat.
Attachment | Size |
---|---|
Presentasi GMI di BaKTI 190413 resize.pdf | 4.06 MB |
- Log in to post comments
- 312 reads