Ibu Fleur Davies, Minister Counsellor dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, berkunjung ke Papua pada tanggal 21-22 November 2017 untuk menghadiri Pekan Pembangunan Papua. Ibu Davies berkunjung ke Papua bersama Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahan BAPPENAS, Dr. Ir. Taufik Hanafi.
“Australia telah lama bermitra dengan pemerintah Indonesia dan lembaga non-pemerintah untuk meningkatkan pembangunan dan membantu mengurangi tingkat kemiskinan di Propinsi Papua” ujar Ibu Davies.
Pada tanggal 21 November, Ibu Davies dan Dr. Hanafi akan bergabung dengan Gubernur Lukas Enembe untuk meresmikan program Bangun Generasi dan Keluarga Papua Sejahtera (BANGGA Papua). Pemerintah Propinsi Papua telah mengembangkan program BANGGA Papua untuk mempercepat pengurangan tingkat kemiskinan dan akan mendanai uji coba program tersebut dengan dana otonomi khusus. Program ini akan memberikan bantuan uang tunai kepada ibu-ibu asli Papua yang memiliki anak usia 0-4 tahun untuk membantu mereka menyediakan kebutuhan anak. Tahun depan, program ini akan diuji coba di Kabupaten Paniai, Lanny Jaya dan Asmat.
“Kami merasa senang dapat mendukung uji coba bantuan perlindungan social untuk anak melalui dua program yang didanai Pemerintah Australia yaitu KOMPAK dan MAHKOTA. Kami telah memberikan dukungan teknis kepada pemerintah Papua dalam merancang program ini yang kami harapkan akan memberikan dampak nyata terhadap kesehatan dan pengembangan anak usia dini di Papua,” ujar Ibu Davies. Dr. Hanafi menyampaikan dukungannya terhadap insiatif pemerintah daerah seperti BANGGA Papua yang bertujuan untuk mempercepat pengurangan kemiskinan di Papua, serta menyambut baik dukungan pemerintah Australia melalui program kemitraan yang ada.
Ibu Davies juga akan mengunjungi Kecamatan Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, untuk meresmikan Sistem Administrasi dan Informasi Distrik (SAID). SAID merupakan sistem basis data terpadu yang memuat informasi kependudukan dan data sosial ekonomi individu dalam satu kecamatan. SAID memungkinkan pemerintah tingkat kecamatan untuk menyusun perencanaan dan penganggaran berdasarkan data kebutuhan kesehatan dan pendidikan yang akurat. SAID juga dapat membantu Puskesmas dan Sekolah Dasar dalam menyiapkan perencanaan dan penganggaran yang lebih baik.
“SAID dapat berperan dalam meningkatkan pelayanan publik di Papua, sehingga semakin tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Kami sangat menghargai kolaborasi yang baik antara Pemerintah Papua, Program KOMPAK, dan segenap masyarakat yang terlibat” ujar Ibu Davies.
Dr. Hanafi menekankan pentingnya data dalam penetapan penerima manfaat program pengurangan kemiskinan yang lebih baik. “SAID memberikan dasar yang baik bagi pengumpulan dan verifikasi data kemiskinan berbasis masyarakat,” ujar Dr. Hanafi.
SAID dilaksanakan melalui program KOMPAK-LANDASAN yang didukung oleh Pemerintah Australia untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan identitas hukum yang berkualitas di Papua dan Papua Barat. LANDASAN dilaksanakan di 205 desa, 181 sekolah dasar, 29 puskesmas, di 24 kecamatan yang tersebar di 10 kabupaten di Papua dan Papua Barat.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi nia.firtica@kompak.or.id (08113489056).
- Log in to post comments
- 239 reads