BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

5 Waduk Penghadang Banjir

 5 Waduk Penghadang Banjir

    Senin, Feb 24 2014
    Ditulis oleh  amex

WadukAMBON, AE— Pemerintah bekerja keras merancang srategi menghadang banjir yang mungkin terjadi saat musim penghujan. Tak hanya normalisasi, blue print atau cetak biru mengatasi banjir telah dibuat, salah satu programnya membangun lima waduk.

Waduk yang nanti dibangun Balai Sungai Wilayah Maluku  (BSWM), ada di Wae Batu Marah, Waeruhu, Wae  Batugajah, Waetomu dan Wae Batu Gantung. Kelima sungai yang akan dibangun Waduk ini dinilai  memiliki sumber air   yang besar.   

Sungai Waeruhu misalnya,  mempunyai kapasitas  air hampir 6 juta kubik,  Wae Batu Gajah 1,2 juta kubik , Wae  Batu Gantung 2,4 juta kubik dan Wae Tomu kurang lebih 1 juta kubik.  “Rencana membangun Waduk pada lima sungai besar itu  disamping mencegah banjir, juga sebagai wadah menyiapkan cadangan  air baku bagi masyarakat kota Ambon,” ujar Kepala BSWM Maluku Ir Muhamad Marsabessy kepada koran ini, kemarin .

Dia mengaku, awalnya  Kementerian Pekerjaan Umum  akan membangun Waduk di Natural DAM Wae Ela di Desa Negeri Lima Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku  Tengah.   Namun rencana itu batal dilakukan, karena Natural DAM Wae Ela jebol pada 25 Juni 2013 lalu yang mengakibatkan sebagian besar pemukiman masyarakat hancur dan memaksa mereka untuk mengungsi .   

Untuk pembuatan lima waduk, lanjut dia,  tahun ini   sudah masuk pada tahap desain atau perencanaan. Bahkan  diupayakan  kepada rekan-rekan  yang menangani desain pembangunan waduk agar dalam kurun waktu 3-4 bulan kedepan desain sudah selesai.

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah, waduk membutuhkan lahan yang cukup luas. “Kita diperhadapkan dengan masalah lahan, sehingga masalah ini dibicarakan dengan Pemerintah (kota maupun provinsi) agar bisa diselesaikan secepatnya,” tegas Marasabessy.   

Untuk mengantipasi musim hujan yang mendekat,  Marasabessy mengaku,  pihaknya sudah menutupi  daerah-daerah yang kemungkinan  talud sungainya  jebol dan itu sudah tertangani.  Kita  juga sudah menyediakan bronjol dan karung. “Kita berharap tahun ini tidak adalah masalah lagi soal banjir,” harapnya.

Terkait dengan program pengerukan   kelima sungai, ada yang sudah dilakukan. Namun yang belum, adalah pekerjaan pengerukan, yang akan dilakukan secara bertahap hingga selesai.

Disingung soal normalisasi‘ sungai Wae Ruhu dan Wae Batu Merah, apakah juga akan dibangun taman,  Marasabessy mengaku, sesuai rencana sepanjang bantaran  kedua sungai itu akan di buat jalan raya dan taman. “Ini untuk memperindah bantaran sungai yang dimulai dari hulu hingga hilir,” akuinya.

Untuk mewujudkan rencana ini, dia mengatakan, dibutuhkan pembebasan lahan sepanjang 15-19 meter dari badan sungai di dua sungai berbeda itu.

Ditempat terpisah, kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bapeda Maluku Ir Anthonius Sihaloho mengaku, normalisasi dan pembuatan waduk merupakan langkah srtagis  yang dilakukan untuk mengatasi persoalan banjir yang dua tahun  berturut-turut menghantui  warga Kota Ambon.  “Saya kira ini langkah strategis. Jika langkah ini tidak diambil, maka kota Ambon tetap menjadi ancaman banjir,” ingatnya .

Untuk normalisasi sungai Waeruhu dan Wae Batu Merah, sepanjang sungai tersebut akan ditata sedemikan rupah sehingga memperindah wilayah dua sungai itu. “Daerah sepanjang bantaran sungai akan dibangun taman dan jalan raya,”sebutnya. (ESI)

Sumber: http://www.ambonekspres.com/index.php/aeheadline/item/3199-5-waduk-penghadang-banjir.html