Pascabencana
Penyelesaian Pembangunan Rumah Tunggu Dana dari Pusat
AMBON, KOMPAS — Sekitar 700 warga dari empat rukun tetangga di Batu Gajah, Kecamatan Sirimau, Ambon, Maluku, yang menjadi korban longsor pada Juli 2012, masih tinggal di gedung olahraga milik PT PLN. Penyelesaian pembangunan rumah korban terkendala dana dari pemerintah pusat yang belum semuanya turun.
Dari 235 rumah yang direncanakan dibangun untuk para korban longsor, baru 122 unit yang selesai. Bantuan pembangunan rumah per keluarga yang sudah direalisasikan adalah dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional sebesar Rp 25 juta, Pemerintah Kota Ambon 3 juta, dan Pemerintah Provinsi Maluku Rp 10 juta per keluarga. Bantuan dari Kementerian Perumahan Rakyat Rp 10 juta dan Kementerian Sosial Rp 11 juta per keluarga masih sebatas janji.
Berdasarkan pantauan Kompas pada Jumat (14/2), bilik-bilik darurat yang dibuat warga di GOR milik PT PLN sebagian sudah rusak. Pembatas bilik yang umumnya menggunakan terpal banyak yang robek. Sarana mandi, cuci, dan kakus juga sering tidak berfungsi dengan baik karena jadwal suplai air semakin tidak menentu.
”Kami berharap pembangunan rumah baru cepat selesai karena di sini tidak terlalu nyaman. Kami ingin tinggal di rumah baru biar kami mulai fokus bekerja untuk kehidupan keluarga,” kata Hendrik Nikijuluw (49), pengungsi. Harapan yang sama juga disampaikan Herry Weno, pengungsi lainnya. Ia mengatakan, suhu di dalam GOR sangat dingin pada malam hari dan diperparah dengan terpal pembatas bilik yang robek di beberapa tempat.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan, pemerintah sedang berupaya menyelesaikan pembangunan rumah untuk pengungsi. ”Targetnya, pembangunan itu sudah harus rampung pada Januari lalu. Namun, ada persoalan, di antaranya dana yang menyebabkan proses ini terhambat,” kata Richard. Pemkot menunggu realisasi janji Kementerian Sosial dan Kementerian Perumahan Rakyat. (FRN/APA)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000004829195
- Log in to post comments
- 253 reads