Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. belum menyertakan lokasi di wilayah bagian timur Indonesia dalam rencana pembangunan base transceiver station di daerah terluar.
Direktur Service Management Officer PT XL Axiata Tbk. (EXCL) Yessie D. Yosetya mengatakan XL telah mempersiapkan 40 tempat sebagai lokasi pembangunan infrastruktur jaringan dari dana kewajiban pelayanan universal atau universal service obligation (USO) tahap pertama.
“USO, kami sekarang akan bangun juga, kami dapat 40 sites untuk USO di Kalimantan dan Nusa Tenggara,” ujarnya, pekan lalu.
Yessie menjelaskan XL belum memasukkan lokasi di wilayah Indonesia bagian timur pada tahap pertama karena pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut akan lebih mudah setelah proyek Palapa Ring rampung.
Dana USO adalah dana kontribusi dari penyelenggara telekomunikasi untuk melaksanakan kewajiban membangun infrastruktur, terutama di wilayah terluar yang belum menguntungkan secara bisnis. Besar pungutan adalah 1,25% dari pendapatan kotor operator.
Kewajiban tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah no. 7/2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Komunikasi dan Informatika.
Pembangunan sebuah menara telekomunikasi atau base transceiver station diperkirakan membutuhkan investasi Rp600 juta—Rp700 juta.
- Log in to post comments
- 100 reads