Terdapat 14 sungai di Cycloop yang telah mengering. Hal ini diduga akibat maraknya penebangan pohon yang fungsinya menyimpan air secara masif.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
JAYAPURA, KOMPAS — Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemerintah Provinsi Papua mencanangkan penanaman 78.000 bibit pohon bambu di area kawasan penyangga Cagar Alam Cycloop di Jayapura. Kegiatan yang bertujuan menyelamatkan hutan di kawasan tersebut resmi dimulai pada Jumat (4/8/2023).
Penanaman perdana pohon bambu terlaksana di daerah Pasir Enam, Kota Jayapura. Kegiatan melibatkan para pegawai negeri sipil, pelajar, perwakilan lembaga swadaya masyarakat, pelajar dan masyarakat setempat.
Pelaksana Harian Gubernur Papua Ridwan Rumasukun yang ditemui seusai kegiatan penanaman mengatakan, kegiatan penyelamatan Cagar Alam Cycloop dengan penanaman bambu merupakan agenda penting Pemerintah Provinsi Papua. Kegiatan ini akan terlaksana secara kontinu dengan melibatkan berbagai pihak dan elemen masyarakat.
Ia memaparkan, penanaman pada Jumat ini mencapai 4.000 bibit pohon bambu. Penanaman bambu itu mencapai sepanjang 3 kilometer di area daerah Pasir Enam.
Luas kawasan Cagar Alam Cycloop mencapai 31.480 hektar. Kawasan yang merupakan sumber air bersih bagi warga Jayapura itu berada di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
”Upaya penyelamatan Cycloop sangat penting demi masa depan masyarakat di Jayapura. Kegiatan ini akan dimasukkan dalam rencana pembangunan daerah dan terlaksana secara rutin,” kata Ridwan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemerintah Provinsi Papua Jan Jap Ormuseray menuturkan, pihaknya menargetkan penanaman 78.000 bambu di sepanjang daerah penyangga Cycloop. Kegiatan penanaman mencapai sepanjang 78 kilometer dari daerah Pasir Enam di Kota Jayapura hingga Kampung Maribu di Kabupaten Jayapura.
Jan mengaku, pihaknya menggunakan bambu untuk menyelamatkan Cagar Alam Cycloop karena bambu cepat tumbuh dengan jangka waktu tiga hingga empat bulan. Bambu juga memiliki tingkat kerapatan yang baik.
”Direncanakan, penanaman 78.000 bibit bambu dari Pasir Enam hingga Maribuituselama tiga bulan. Kami melibatkan berbagai lembaga dan komunitas masyarakat serta, aparat TNI-Polri,” papar Jan.
Ketua Dewan Masyarakat Adat Tabi, Daniel Toto, mengapresiasi upaya Pemprov Papua dalam menyelamatkan Cagar Alam Cycloop. Ia menyatakan upaya itu memang mendesak dilakukan karena kondisi Cycloop yang sekarat.
Upaya itu memang mendesak dilakukan karena kondisi Cycloop yang sekarat (Daniel Toto).
Daniel mengungkapkan, terdapat sekitar lima lokasi terjadinya perambahan seperti penebangan pohon dan pembakaran untuk pembukaan ladang di Cycloop. Selain itu terdapat 14 sungai di Cycloop yang telah mengering. Hal ini diduga akibat maraknya penebangan pohon yang fungsinya menyimpan air secara masif.
"Penyelamatan Cycloop sangat penting untuk menyelamatkan masyarakat dari bencana alam ketika terjadi curah hujan tinggi. Salah satunya adalah bencana banjir bandang yang mengakibatkan banyak warga Jayapura meninggal pada 2019,” ungkapnya.
Diketahui banjir bandang besar pernah melanda Kabupaten Jayapura pada 16 Maret 2019. Saat itu, banjir menyebabkan 105 orang meninggal dunia.
Banjir juga mengakibatkan kerusakan pada 7 jembatan, jalan sepanjang 21 kilometer, 21 sekolah, 115 rumah toko, dan 5 tempat ibadah. Selain itu, 291 rumah rusak berat, 209 rumah rusak sedang, dan 1.288 rumah rusak ringan. Total kerugian material mencapai Rp 506 miliar.
- Log in to post comments