Monday, 10 March 2014
Selamat Memimpin
Hari ini, Mendagri Gamawan Fauzi akan melantik Said Assaggaf-Zeth Sahuburua sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku periode 2014-2019. Pelantikan akan berlangsung dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Maluku.
Selain Mendagri dan rombongan, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie. ARB sapaan akrabnya juga bersama rombongan DPP diantaranya Syarif Cicip Sutardjo (Wakil Ketua Umum/Menteri Kelautan dan Perikanan), Fadel Muhammad (Wakil Ketua Umum), Theo Sambuaga (Wakil Ketua Umum), Idrus Marham (Sekjen) dan Erwin Aksa (Wakil Bendara) akan hadir.
Demikian pula dengan rombongan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam rombongan itu, terdapat nama Salim Segaf Aljufri (Menteri Sosial), Anis Matta (Presiden PKS), Ahmad Heriawan (Gubernur Jawa Barat), MK Renwarin (Korwil PKS Maluku), AG Kasuba (Gubernur Maluku Utara Terpilih) dan Fahri Hamzah (Anggota Komisi III DPR).
Selain itu, pejabat negara yang sudah dipastikan hadir diantaranya Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Menteri Agama yang juga Ketua Umum PPP Suryadharma Ali Menteri Perindustrian MS Hidayat, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo H Sarundajang.
Dari pilkada putaran pertama dan kedua hingga putusan Mahkamah Konstitusi (MK) butuh waktu sembilan bulan untuk memproduksi pemimpin bagi Maluku.
Said Assagaff dan Zeth Sahuburua tentu bukan sosok asing bagi masyarakat Maluku. Assagaff adalah seorang birokrat berpengalaman. Jabatan Asisten Sekda, Sekda hingga menjabat wakil gubernur lima tahun mendampingi Karel A. Ralahalu membuat Assagaff paham betul tentang birokasi dan berbagai persoalan masyarakat.
Begitupun dengan Sahuburua yang adalah seorang politisi. Belasan tahun duduk di kursi wakil rakyat membuat Ia juga sangat paham tentang apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Karena itu, SETIA merupakan perpaduan yang ideal antara birokrat dan politisi.
Dari sisi kemampuan memimpin, tak bisa diragukan. Tetapi hal yang terpenting adalah pasangan ini bisa konsisten dengan janji-janji yang disampaikan saat sosialisasi ataupun kampanye. Sikap konsisten terhadap rakyat harus tetap dijaga seperti julukan yang diusung pasangan ini, yaitu SETIA.
Hal terpenting yang harus dilakukan juga adalah mengevaluasi birokrasi di lingkup Pemprov Maluku. Banyak pejabat yang sudah masuk dalam arena politik. Saat pilkada, mereka terlibat berjuang untuk memenangkan kandadit tertentu. Padahal sebagai PNS, mereka harus netral.
Malah, sekelompok pejabat itu turut bermain untuk menghambat pelantikan gubernur dan wakil gubernur. Mereka hanya memikirkan kepentingan kelompok. Padahal mereka lupa bahwa rakyat Maluku membutuhkan pemimpin definitif, sehingga proses pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik bisa berjalan secara maksimal.
Birokrasi Pemprov Maluku harus dibersihkan, dan menempatkan orang-orang yang benar-benar memiliki kompetensi, tidak bermain politik serta memiliki etika dan moral. Jika oknum-oknum pejabat tersebut masih dipertahankan, maka mereka akan menjadi batu sandungan dalam pemerintahan.
Pasangan SETIA telah dipilih oleh rakyat untuk memimpin provinsi ini dalam masa lima tahun. Pilihan rakyat harus bisa diterima dan dihargai oleh semua pihak, termasuk kalangan politisi. Jangan mengkhianati rakyat hanya karena kepentingan kelompok. Selamat memimpin SETIA. (*)
- Log in to post comments
- 286 reads