BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Pengendalian inflasi, Gorontalo terbaik

Pengendalian inflasi, Gorontalo terbaik

Oleh Aslan Akuba - Wed Apr 16, 11:14 am

Disunting olehAslan Akuba

INFLASI – Pertemuan dengan tim Pokjanas tim pengendali inflasi daerah yang dipimpin Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, berlangsung di kantor Gubernur, kemarin. Gorontalo masuk dalam nominasi pengendali inflasi daerah terbaik.

GORONTALO – Angka inflasi Provinsi Gorontalo yang terendah di kawasan Indonesia timur karena hanya 5,84 persen, mendapat perhatian nasional. Daerah yang dipimpin Gubernur Rusli Habibie dan Wagub Idris Rahim ini bahkan masuk dalam nominasi pengendali invalasi daerah terbaik tingkat nasional yang dinilai oleh Kelompok Kerja Nasional (Pokjanas) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tahun 2014.Inflasi Provinsi Gorontalo masih lebih rendah dibanding dari Provinsi Sulbar (5,91 persen), Sultra (5,92 persen) dan Sulsel (6.21 persen) yang masing-masing berada pada posisi dua tiga dan empat terbawah. Inflasi tertinggi terjadi di Kalimantan Tengah dengan angka 11,71 Persen.

Untuk mengevaluasi dan memonitoring capaian dan langkah strategis TPID Provinsi Gorontalo, maka Pokjanas menggelar pertemuan yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim di ruang Dulohupa, Selasa (15/4).

Menurut Sekretaris TPID Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki, sejak tahun 2011-2012 silam beras menjadi komoditi dengan sumbangan terbesar terahdap inflasi di Gorontalo. Rata rata share beras terhadap total nilai konsumsi sepanjang tahun tersebut sebesar 7,70 %. Data inflasi bulanan juga menunjukkan perubahan harga beras yang sangat berfluktuatif di sepanjang tahun 2011-2012 dan memberikan pengaruh sifnifikan terhadap laju inflasi. “fluktuasi harga tersebut disebabkan beberapa faktor yaitu luas panen padi menurut 3,06 persen dari 52.811 Ha di tahun 2011 menjadi 51.193 Ha di tahun 2012. Akibat dari luas alih fungsi lahan yang meningkat dan terbatasnya infrastruktur irigasi. Hal itu pula menyebabkan turunya produksi padi hingga 10,27 persen dari 273.921 Ton tahun 2011 menjadi 245.786 Ton tahun 2012,” Jelas Budi.

Untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran pihaknya mengakui telah melakukan langkah strategis diantaranya mendorong perluasan areal tanam, perbaikan infrastruktur, pemberian subsidi pupuk/benih padi dan pembatasan alih fungsi lahan pertanian untuk mendorong peningkatan produksi padi. Pembangunan infrastruktur irigasi yang digagas oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yakni irgasi Mootilango dan Irigasi Randangan juga menjadi langkah strategis berikutnya untuk mengairi dan mencetak areal sawah baru. “Hasilnya di tahun 2013 harga beras setiap bulannya semakin stabil yaitu tidak melebih satu persen. Jauh lebih stabil dibandingkan tahun 2011-2012 yang berada pada kisaran 3 persen.

Stabilitas harga beras tersebut juga terlihat sumbangan terhadap inflasi. Tahun 2011 beras memberi sumbangan 0,14 persen, tahun 2012 meningkat menjadi 0,43 persen dan di tahun 2013 menurut menjadi 0,02 persen,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Gorontalo menyambut baik terpilihnya Gorontalo sebagai nominator penilaian TPID secara nasional. Menurutnya pemerintah daerah terus berupaya bekerjasama dengan Instansi Vertikal, Bank Indonesia, TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas inflasi di daerah.

“Hasil diskusi tadi dengan Tim Pokjanas TPID, Gorontalo menjadi nominator sebab kita dipandang sukses dalam mengendalikan inflasi di tahun 2013. Angka inflasi kita 5,84 persen jauh di atas rata rata nasional 8,38 persen. (tro)

Sumber: http://gorontalopost.com/2014/04/16/pengendalian-inflasi-gorontalo-terbaik/