Tuesday, 18 February 2014
Pemkot Tolak Industri Besar Masuk Ambon
Ambon - Pemkot Ambon menolak masuknya industri berat atau besar untuk beroperasi didaerah ini. Penolakan tersebut bukan karena unsur politik namun alasan konkrit yakni ketersediaan lahan yang tidak memadai bahkan sangat kecil untuk berdirinya sebuah industri besar.
“Penolakan ini bukan dari masyarakat, tetapi ini dilihat dari analisis tata ruang. Ambon merupakan pulau kecil tidak dapat menjadi daerah industri. Kalau jasa perdagangan maupun industri kecil itu sah-sah saja,” ungkap Sekertaris Bappekot Febby Maail kepada wartawan, di sela-sela pembukaan Musrenbang Kecamatan Sirimau, yang dipusatkan di aula kantor kecamatan tersebut,Senin (17/2).
Menurutnya, bukan pemkot menolak adanya industri besar di kota ini namun analisis ruang tidak mengijinkan untuk adanya industri besar.
Pasalnya, dampak dari industri besar yang mengola bahan baku menjadi bahan mentah itu ada energi dan penggunakan mesin berat sehingga imbasnya terhadap penumpukan sampah, limbah dan pencemaran udara, itu yang tidak diinginkan terjadi di daerah ini. “Kalau kita memaksakan diri, maka kita akan menyengsarahkan diri kita sendiri, jadi penempatan fungsi di kota mengacu pada analisis tata ruang sehingga industri besar atau berat tidak mungkin di tempatkan di Ambon,” ujarnya.
Disinggung keberadaan industri ini mengacu pada pertumbuhan ekonomi kota, Maail menjelaskan, pertumbuhan ekonomi secara struktrur di kota ini bukan bukan diukur dari industri namun dari jasa perdagangan.
Industri besar atau berat ini tidak memberikan input untuk pertumbuhan ekonomi di kota ini kenapa harus dipaksakan untuk ada industri besar. Memang dulu di kota ini ada industri playwood namun bahan bakunya bukan dari Ambon tapi dari Pulau Seram dan Buru. “Kalaupun industri secara suplai bahan bakunya kontinyu, sehingga yang diprioritaskan itu industri menengah atau kecil seperti home industri, seperti pengolahan makanan (roti),” tandasnya.(S-39)
Sumber: http://www.siwalimanews.com/post/pemkot_tolak_industri_besar_masuk_ambon
- Log in to post comments
- 109 reads