Jadi Tujuan Turis Asing, Kepulauan Banda Minim Transportasi
Senin, 20 Januari 2014 | 18:45 WIB
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Anak-anak membantu menjemur buah dan kulit buah pala hasil panen di Pulau Banda Besar, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Kamis (13/6/2013). Pala menjadi komoditas andalan warga Kepulauan Banda hingga menarik bangsa-bangsa Eropa.
AMBON, KOMPAS.com - Kepulauan Banda, Maluku Tengah sudah lama menjadi salah satu destinasi wisata di Maluku. Berbagai panorama alam yang ada di sana memikat turis mancanegara untuk berkunjung ke Banda.
Namun siapa sangka, meski menjadi tujuan wisatawan, Kepulauan Banda masih minim transportasi. Kondisi itu diakui Kepala Dinas Pariwisata Maluku, Vera Tomasoa kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (20/1/2014).
Menurut Vera, sarana transportasi menuju kepulauan Banda hingga kini masih menjadi kendala utama dalam menarik wisatawan ke objek wisata tersebut.
“Banda selalu menjadi tujuan wisatawan di Maluku, tapi transportasi ke sana sangat parah. Kapal-kapal dua minggu sekali baru berangkat,” kata Vera.
Akibat masalah tersebut, Vera mengatakan, banyak wisatawan asing yang ingin berkunjung ke Banda mengeluhkan sarana transportasi yang dinilai kurang memadai itu. "Mereka akhirnya membatalkan kunjungan ke sana," katanya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Vera menambahkan, pihaknya telah membangun komunikasi dengan Association of the Indonesia Tours and Travel (Asita) dan pihak Pelni Ambon terkait rute kapal. Namun diakuinya hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan.
“Bersama Asita kita sudah koordinasi dengan pemerintah Provinsi Maluku untuk mengatasi masalah ini. Namun memang banyak prosedur yang harus dilalui,” tandasnya.
Dia mengungkapkan, meski terkendala sejumlah masalah, namun para wisatawan mancanegara masih tetap memilih Maluku sebagai tujuan wisata mereka. Untuk tahun 2013, kata Vera, tingkat kunjungan wisatawan asing ke Maluku mengalami peningkatan sebesar 40 persen.
- Log in to post comments
- 56 reads