BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Ingin Sejahterakan Pengrajin Kain, Aris Merintis Titik Nyaman hingga Berhasil Ekspor

Derasnya arus globalisasi, menyebabkan mudah masuknya kebudayaan asing ke Indonesia tanpa adanya penyaring. Salah satu akibatnya, generasi muda lebih banyak terpapar dengan kebudayaan asing dibanding kebudayaan dalam negeri sendiri. Termasuk dalam cara berpakaian. Generasi muda Indonesia cenderung lebih menyukai pakaian modern dengan gaya kebarat-baratan, Korea, atau Jepang. Tentu hal itu berimbas negatif pada kebudayaan dan produk dalam negeri.

Berangkat dari keresahan itu, Mas Aris Wibowo (30), merintis bisnis fesyen kekinian yang dipadukan dengan kain-kain tradisional Indonesia. Bisnis itu ia namakan Titik Nyaman Outfit. Titik Nyaman menyediakan outfit kekinian seperti outer, blouse, kaos, kemeja, dan topi yang dalam satu produknya bisa menggabungkan dua hingga tiga kain wastra Indonesia. Selain menggabungkan kain-kain wastra, Titik Nyaman juga mempunyai keunikan lain, yaitu desain yang asimetris. “Saya ingin menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari kompetitor. Desain simetris itu normal dan sudah biasa. Jadi dengan asimetris, orang pasti akan mengenali kalau itu produk Titik Nyaman,” jelas Aris saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/05/2024).

Tertarik pada Kain-kain Tradisional

Ketertarikan Aris pada kain-kain tradisional lah yang akhirnya membuat ia menciptakan perpaduan itu, agar bisa dipakai secara casual atau sehari-hari. “Saya memang suka sama kain etnik. Jadi awalnya saya bikin hanya untuk diri sendiri dengan desain simpel. Soalnya saya mau beli pun, enggak nemu yang buat pria, kebanyakan buat perempuan,” bebernya. Ia awalnya memang hanya membuat untuk diri sendiri, tetapi lama kelamaan teman-temannya ikut minta dibuatkan.

Dari situ Aris merasa, produk yang ia ciptakan bisa dikomersialkan. Maka, ia pun resmi membuka Titik Nyaman Outfit pada tahun 2020. Untuk menciptakan inovasi itu ke dalam bentuk bisnis yang siap jual, Aris membutuhkan modal sebesar Rp 15 juta. Awal memulai Titik Nyaman, Aris hanya menjual pakaian pria. “Seiring berjalannya waktu, permintaan pasar untuk produk wanita banyak masuk. Jadi saya rekrut satu orang buat fokus di outfit Perempuan, saya yang laki-lakinya,” ujarnya.

Mendorong Generasi Muda Pakai Kain Wastra

Inovasi yang ia ciptakan itu sejalan dengan tujuan usahanya, yakni agar generasi muda yang ingin memakai kain wastra, bisa memakainya sebagai pakaian sehari-hari dengan kesan tidak terlalu formal. “Biasanya kan anak muda ogah kalau pakai Batik untuk sehari-hari, biasanya hari tertentu saja. Jadi saya bisa kombinasikan Batik dengan denim atau kain modern lain, agar mereka bisa pakai kasual,” tambahnya.

 

Sumber: https://umkm.kompas.com/read/2024/05/16/074206083/ingin-sejahterakan-pengrajin-kain-aris-merintis-titik-nyaman-hingga-berhasil

 

Tag Referensi: