BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Habibie Wakafkan 50 Ha Tanah Untuk UNG

Habibie Wakafkan 50 Ha Tanah Untuk UNG
Gorontalo (antarasulteng.com) - Mantan Presiden RI Burhanuddin Jusuf Habibie mewakafkan tanah miliknya seluas 50 hektare di Kabupaten Bone Bolango, untuk pengembangan Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
"Saya ingin UNG konsisten dan menjadi pusat kebudayaan dan pendidikan di daerah ini. Kampus ini harus menjadi wadah untuk menghasilkan SDM yang memiliki nilai tambah," katanya saat kuliah umum di Auditorium UNG, Jumat (28/2).
Ia berpesan tanah tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan pendidikan dan kebudayaan di Gorontalo.
Kepada ribuan mahasiswa dan dosen yang menyambutnya, ia berbagi tips menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
"Iptek saja tidak cukup, harus ada iman dan taqwa agar menjadi manusia yang memiliki nilai tambah. Kalian mahasiswa, tidak ada bedanya dengan Habibie saat itu," ujar pria berdarah Gorontalo, Makassar dan Yogyakarta tersebut.
Berhasil menyelesaikan pendidikan hingga strata 3 di Jerman pada usia 28 tahun, Habibie merasa dirinya hanya beruntung meraih kesempatan tersebut.
Selebihnya, kata dia, cara menuju sukses yang diterapkannya adalah menciptakan sinergi positif dengan hal apapun di sekitarnya.
"Bagi para calon sarjana, silahkan merenungkan sendiri langkah yang akan ditempuh agar bisa bersinergi positif dalam kehidupan," tambahnya.(skd)

Gorontalo (antarasulteng.com) - Mantan Presiden RI Burhanuddin Jusuf Habibie mewakafkan tanah miliknya seluas 50 hektare di Kabupaten Bone Bolango, untuk pengembangan Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

"Saya ingin UNG konsisten dan menjadi pusat kebudayaan dan pendidikan di daerah ini. Kampus ini harus menjadi wadah untuk menghasilkan SDM yang memiliki nilai tambah," katanya saat kuliah umum di Auditorium UNG, Jumat (28/2).

Ia berpesan tanah tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan pendidikan dan kebudayaan di Gorontalo.
Kepada ribuan mahasiswa dan dosen yang menyambutnya, ia berbagi tips menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

"Iptek saja tidak cukup, harus ada iman dan taqwa agar menjadi manusia yang memiliki nilai tambah. Kalian mahasiswa, tidak ada bedanya dengan Habibie saat itu," ujar pria berdarah Gorontalo, Makassar dan Yogyakarta tersebut.

Berhasil menyelesaikan pendidikan hingga strata 3 di Jerman pada usia 28 tahun, Habibie merasa dirinya hanya beruntung meraih kesempatan tersebut.

Selebihnya, kata dia, cara menuju sukses yang diterapkannya adalah menciptakan sinergi positif dengan hal apapun di sekitarnya.

"Bagi para calon sarjana, silahkan merenungkan sendiri langkah yang akan ditempuh agar bisa bersinergi positif dalam kehidupan," tambahnya.(skd)

Sumber: http://www.antarasulteng.com/berita/13291/habibie-wakafkan-50-ha-tanah-untuk-ung