BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Berdayakan Pertanian,13 Kabupaten di Papua Dapat USD 8,4 Juta

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) melakukan pengecekan dan validasi program Program Pembangunan Desa Mandiri (PPMD) di Kampung Abrose, Distrik Ransiki, Manokwari Selatan, Papua Barat.

Kepala Subdirektorat Teknologi Tepat Guna (Kasubdit TTG) Direktorat Pendayagunaa Sumberdaya Alam (PSDA) Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Ditjen PPMD) Kemendes PDTT Anastutik Wiryaningsih mengungkapkan kegiatan PPMD ini telah dilaksanakan sejak Maret 2017 dan akan berakhir pada 31 Desember 2018.

"Dalam kurun waktu tersebut kami melakukan program peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat khususnya di bidang pertanian," kata Anastutik, dalam keterangan tertulis, Kamis (8/11/2018).

Anastutik mengungkapkan ada 13 Kabupaten di mana sebanyak 6 kabupaten berada di Papua dan 7 kabupaten di Papua Barat yang menjadi sasaran kegiatan PPDM dan mendapat dukungan dana berupa grant dan loan sebanyak USD 8,4 Juta dari IFAD.

"Masyarakat diberi pelatihan mulai dari budidaya atau pengolahan cokelat atau kakao, rumput laut, vanili, sampai ke pemberdayaan perempuan. Masyarakat juga diajari untuk menabung dan sebagainya," ungkap Anastutik.

Menurut Anastutik, tahun sebelum PPDM masuk, masayarakat di Abrose ini mengeluhkan tanaman kakao mereka yang terkena penyakit di kulit pohon.

"Karena perawatan gak bagus, kakao terserang penyakit. Kami kasih latihan perawatan dengan betul. Sekarang kakao mereka sehat dan mendapatkan hasil lebih bagus," ungkapnya.

Satu lagi keberhasilan yang telah dirasakan dari program ini adalah, PPDM telah berhasil membantu mengirimkan 4 ton rumput laut dari Fak Fak ke Surabaya.

"Di Fak Fak kalau dijual, rumput laut hanya dihargai Rp 6.000 per kg, di Surabaya harga bisa mencapai Rp 18.000 per kg," ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, Anastutik juga menyempatkan diri menemui salah satu dari 30 warga yang menjadi anggota binaan program PPMD, yakni Helena (60). Dengan mengenakan kaos bergambar Monas dan Bajaj bertuliskan Jakarta, Helena keluar menemui rombongan dari Kemendes PDTT dan IFAD di rumahnya yang tampak baru dibangun di tengah tanaman kakao yang rimbun di sekelilingnya.

Lokasinya tak jauh dari Kantor Dinas Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PPMK) Distrik Ransiki yang sekaligus adalah Ibukota Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat. Tepatnya di desa atau Kampung Abrose yang berada di pinggir jalan arah Kota Manokwari.

Helena yang didampingi oleh Pendamping Kampung Abrose Abdul Rahim Arkan Semoryai, menuturkan peningkatan yang berhasil diperoleh kelompoknya dengan adanya Program Pembangunan Desa Mandiri (PPDM) yang diinisiasi oleh Kemendes PDTT dan IFAD.

"Kami diajari cara perawatan kakao, potong, panen, simpan, dan jemur," kata Helena.

Ia juga menceritakan dari hasil Kakao tersebut juga dapat menyekolahkan anaknya. Ibu dengan 4 anak itu membanggakan kesuksesan keempat anaknya yang kini telah menjadi tentara dan kepala bagian keuangan di pemerintahan. Dan dua putrinya yang sudah memiliki rumah sendiri tak jauh dari rumahnya itu.

Sementara itu, Country Program Officer IFAD Anissa Lucky Pratiwi mengatakan, selain melakukan pelatihan untuk peningkatan keterampilan masyarakat di bidang pertanian, sekarang ini IFAD juga mulai memfokuskan cara masyarakat di desa-desa ini dapat menjual hasil buminya.

"Setelah mereka menghasilkan produk di sektor pertanian, kita juga mulai memikirkan bagaimana mereka dapat menjual hasilnya. Karena mau tidak mau itu adalah rangkaian upaya peningkatan ekonomi masyarakat," tutur Anissa yang sudah mengikuti program-program pemberdayaan masyarakat di Indonesia selama kurang lebih 8 tahun itu.

Kepala Subbagian Kerjasama Multilateral Bagian Kerjasama Luar Negeri pada Biro Humas dan Kerjasama Kemendes PDTT Syamwil mengatakan kegiatan yang dilaksanakan pada 6 - 15 November di Papua dan Papua Barat tersebut akan mejadi semacam evaluasi akankah program ini akan berlanjut pada tahun 2019 nanti.

Sebgai informasi, Program PPDM ini merupakan kelanjutan dari PNPM Pertanian di Papua dan Papua Barat. Konsep desain ulang program PNPM Pertanian menjadi PPDM merupakan kerjasama antara IFAD dan Direktorat Pengembangan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Direktorat Jenderal PPMD telah dilaksanakan sejak tahun 2016. Adapun fokus dari program ini adalah di 146 desa yang terletak di 6 kabupaten di Papua dan 78 desa yang terletak di 7 kabupaten di Papua Barat. Program yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan tata kelola pemerintah daerah mulai dilaksanakan pada tahun 2017.

Dana dari IFAD digunakan untuk menyelenggarakan berbagai pelatihan di bidang pertanian dari mulai penanaman, pemanenan, produksi paska panen, hingga pemasaran produk hasil pertanian. Untuk menunjang pelatihan tersebut disusun berbagai modul yang interaktif dan menarik, yang mudah dipahami oleh masyarakat. Sasaran program ini adalah pemanfaatan Dana Desa yang tepat untuk menciptakan peluang ekonomi, meningkatkan kemampuan masyarakat desa dan aparat pemerintahan desa untuk merumuskan rencana pembangunan desa yang efektif (RKPDesa), serta meningkatkan kapasitas pengelolaan produk pertanian dengan menggunakan dana desa untuk kegiatan yang sesuai dengan prioritas desa.

 

Sumber : Source

Related-Area: 
Tag Referensi: