BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Artikel/Opini

Tahun 2013 berlalu begitu cepat. Begitu pula dengan dukungan pelaksanaan proyek Knowledge Management (KM) BaKTI untuk AIPD yang berjalan begitu cepat juga. Banyak yang sudah dicapai, namun tantangan yang dihadapi juga masih ada dan perlu solusi yang cepat. Dari target output yang diinginkan adalah mencapai 50% dari target pencapaian output namun sampai akhir tahun 2013, dari hasil baseline baru 30% angka yang mewakili keberhasilan pencapaian program. Berdasarkan pendekatan program yang digambarkan dalam logical framework KM BaKTI, pencapaian itu masih dianggap wajar mengingat tahun 2013 pelaksanaan program tertunda dan menjadi tahun penetapan landasan untuk mengetahui keperluan dan kebutuhan masing-masing daerah yang tentunya memiliki tantangan yang berbeda pula. Salah satu pencapaian yang baik adalah dengan advokasi yang berhasil kepada pemerintah daerah untuk melihat bahwa data pembangunan bukan hanya sebagai pelengkap saja. Dari hal tersebut muncullah komitmen yang tinggi dari pemerintah daerah untuk menyediakan tempat yang representatf untuk Pusat Data. Pemerintah Provinsi NTB sudah dari dua tahun lalu menyadari hal ini. Komitmen yang tinggi ini dijawab dengan memberikan salah... read more..
Oleh : A.M.Sallatu Pokja Forum KTI Sulawesi Selatan/Koordinator Jaringan Peneliti KTI (JiKTI) Perkembangan kehidupan kota dan perkotaan di dunia dalam beberapa dekade terakhir, semakin menunjukkan peran signifikan dan strategisnya sebagai wilayah penggerak utama pembangunan dan pertumbuhan ekonomi setiap negara. Kota dan perkotaan telah berkembang sangat dinamis dengan membawa dampak yang luas dalam perkembangan peradaban manusia. Dewasa ini di tanah air, sulit menyangkal bahwa perkembangan kehidupan kota dan perkotaan sudah menjadi simbol kemajuan. Realitas tersebut telah secara langsung berpengaruh pada perkembangan wilayah-wilayah lain disekitarnya. Dalam cukup banyak hal bersifat positif, tetapi tidak sedikit dampak negatif yang juga ditimbulkannya, baik dalam wilayah kota dan perkotaan itu sendiri maupun bagi wilayah-wilayah disekitarnya. Di tanah air, bukan hanya jumlah kota yang semakin bertambah dari waktu ke waktu. Bahkan secara administratif dan politik, pada setiap kabupaten  juga semakin dikukuhkan sebagai memiliki keberadaan ciri kehidupan perkotaan. Perimbangan antara ciri kehidupan kota dan perkotaan di satu pihak, dan ciri kehidupan perdesaan di lain pihak,... read more..
Oleh IVAN HADAR         Direktur Eksukutif IDE  (Institut Pendidikan Demorasi); Koordinator Target MDG (2007-2010); Ketua Dewan Pengurus DIAHI – Maluku Utara.   Pada 2014 sebagai tahun pemilihan umum yang banyak diyakini sebagai “tahun penentuan” bagi perjalanan bangsa ini, adalah menggelitik utuk mengajukan pertanyan berikut. Termasuk bagi Maluku Utara yang akan memiliki gubernur baru. Apakah keberpihakan para pemimpin dan kita semua kepada mereka yang miskin dan lemah akan tergambarkan dalam perilaku kita? Masih banyak yang pesimis mengamati kondisi saat ini. Betapa tidak. Mereka yang kaya, dari waktu ke waktu menjadi semakin kaya. Sebaliknya,mereka yang miskin atau hampir miskin menghadapi permasalahan yang membuat mereka semakin terpuruk. Dari segi makro ekonomi, perkembangan dunia pun menunjukkan kondisi yang kurang lebih serupa.Selama 35 tahun terakhir, peningkatan produksi global melejit sepuluh kali lipat, dari USD4.000 miliar menjadi lebih dari USD 40.000 miliar.Namun, pada saat yang sama, jumlah orang miskin meningkat hingga lebih dari 30 persen.Adapun porsi 47 negara termiskin dalam perdagangan dunia menyusut dari empat persen... read more..
Pemimpin Berwawasan Kependudukan Oleh:  Omas Bulan Samosir TAJUK ”Indonesia Satu” Kompas beberapa waktu terakhir menampilkan figur pemimpin partai politik yang akan bertarung dalam Pemilu 2014. Sangat sedikit di antara mereka yang memiliki pemahaman yang komprehensif tentang Indonesia. Isu yang diusung antara lain sebatas pada demokrasi, taat konstitusi, memerangi korupsi, perubahan, kekuatan ekonomi, peningkatan kesejahteraan, akses terhadap pekerjaan, peningkatan penghasilan dan daya beli, penanggulangan kemiskinan, kebersamaan, serta keadilan dan kemakmuran. Indonesia butuh pemimpin yang memiliki pemahaman komprehensif tentang negara ini. Suatu pemahaman bahwa ada hubungan timbal balik yang erat antara dinamika kependudukan dan pembangunan. Pengetahuan akan situasi jumlah dan pertumbuhan, struktur umur dan jenis kelamin, persebaran spasial dan tingkat kelahiran, serta kematian dan migrasi penduduk dalam lima tahun ke depan akan menentukan keberhasilan seorang pemimpin masa depan. Pengenalan akan karakteristik penduduk pemilih akan memudahkan parpol dan calon pemimpin membuat program dan janji pembangunan. Penanganan dinamika kependudukan yang tepat akan meningkatkan... read more..
Musdah Mulia


, Aktivis perempuan Faktanya, 65 persen dari lulusan universitas di dunia adalah perempuan, bahkan 65 persen dari lulusan terbaik universitas juga perempuan. Tapi kepemimpinan perempuan di perguruan tinggi di Indonesia tidak sesuai dengan fakta itu. Tercatat hanya ada empat perempuan rektor atau ketua. Padahal, di negeri ini ada 97 perguruan tinggi negeri dan 3.124 perguruan tinggi swasta. Lokakarya tentang minimnya kepemimpinan perempuan di perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Higher Education and Leadership Management menyimpulkan tiga faktor utama sebagai hambatan: budaya patriarkal dan faktor eksternal di sekitar perempuan; minimnya pengembangan pribadi dan profesional bagi perempuan; dan kurangnya kelompok perempuan aktif yang mampu menyebarkan semangat positif dalam mengambil peran kepemimpinan. Ternyata hambatan paling mengemuka bukan soal kompetensi akademik, kemampuan ilmiah, ataupun pengalaman manajemen perguruan tinggi sebagaimana disyaratkan, melainkan lebih banyak terkait dengan nilai-nilai budaya. Sungguh sangat disayangkan, dunia pendidikan tinggi yang seharusnya mengajarkan pentingnya nilai-nilai egalitarian dan demokratis justru masih... read more..
Maudu Lompoa, Tradisi Merawat Alam dari Cikoang TakalarOleh Wahyu Chandra, Makassar,  February 7, 2014 2:04 pm Belasan orang berlari-lari kecil sambil memandu sebuah perahu kayu, menerobos hujan deras, melewati jalan becek. Tak satupun dari mereka mengenakan alas kaki. Mereka bersorak riang diiringi tabuh gendang dua orang remaja yang duduk di atas perahu yang dipandu itu. Sesekali rombongan berhenti, ketika tiang perahu tersangkut kabel listrik yang membentang membelah jalan di atas mereka. Pagi itu, Kamis (30/1/14), bertepatan dengan 29 Rabiul Awal penanggalan Hjiriah, Warga Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, diliputi rasa gembira dan syukur. Tak setiap hari mereka bisa meluapkan kegembiraan di jalan. Ada yang menari-nari di jalanan sepanjang Sungai Cikoang. Tak hanya anak-anak, juga orang dewasa. Menari, saling menyiram air laut dan lumpur. Hari itu, mereka merayakan ritual tahunan disebut Maudu Lompoa bisa diartikan Maulid Akbar. Sebuah perayaan hari kelahiran junjungan Nabi Muhammad SAW, yang dirayakan di setiap 12 Rabiul Awal H. Disebut Maudu Lompoa karena Maulid ini terbesar sebagai puncak dari penyelenggaraan di daerah itu.... read more..
  Hak atas informasi atau hak untuk memperoleh informasi merupakan bagian dari hak asasi manusia yang diatur dalam pasal 28 F Undang-undang Dasar 1945. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan mendapatkan infromasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Informasi di dalam negara demokrasi memegang peranan penting dalam membangun partisipasi warga dan mendorong pemerintahan yang demokratis,  transparan, efektif, efisien dan bertanggungjawab. Sayangnya hingga kini, lembaga publik di Indonesia masih identik dengan ketertutupan. Tidak terkecuali lembaga publik yang menangani sektor migrasi ketanagakerjaan. Buruh Migran Indonesia (BMI) yang sering disebut sebagai “pahlawan devisa” hingga saat ini masih mengalami persoalan pelik seputar ketersediaan informasi. Akibatnya, banyak BMI yang dirugikan atas ketidaktransparanan ini. Demikian yang terungkap dalam Laporan Pemantauan Keterbukaan Informasi Publik Di Sektor Migrasi Ketenagakerjaan 2013. Laporan yang disusun atas kerjasama Infest, Pusat Sumber Daya Buruh Migran, MediaLink, dan Yayasan TiFA tersebut mengungkapkan beberapa kasus yang terjadi akibat minimnya informasi ketenagakerjaan adalah daftar pengguna... read more..
South to South Film Festival, kembali hadir. Festival film dua tahunan yang fokus pada isu lingkungan – sosial – budaya, akan menyapa publik dengan ragam program yang akan membuka cakrawala persoalan lingkungan baik di Indonesia maupun belahan dunia lainnya. STOS didirikan oleh konsorsium lembaga swadaya yang bergerak diisu lingkungan, di Indonesia. Program utama STOS adalah festival film dua tahunan; ruang kampanye publik melalui sinema. Festival ini bermaksud menyediakan ruang bagi publik untuk terlibat dalam tema-tema tersebut.  Film-film yang diputar dalam festival dipilih  lewat perimbangan pendekatan konten serta artistik. Artinya STOS meyakini komunikasi yang baik akan tercipta dari bentuk medium yang baik pula. Festival ini juga membuka kemungkinan seluasnya moda komunikasi kepada publik yang paling awam sekalipun terhadap isu-isu lingkungan hidup serta sosial dan politik. Sinema merupakan media yang efektif untuk membangun kesadaran kristis masyarakat akan dampak kerusakan lingkungan dan bencana ekologi. PROGRAM STOS FILM FESTIVAL 2014 HORISON Program yang akan menampilkan film – film dengan tema lingkungan dan sosial dari seluruh dunia, baik film panjang... read more..
Wahyu Chandra untuk Mongabay Indonesia Panas terik, tetapi tak masalah bagi anak-anak di Kepulauan Tanakeke, Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), hari itu. Dari kejauhan mereka terlihat bermain di tepian pantai, saling menyiram dan melempar benda di sekeliling.  Mereka tampak riang. Ternyata, mereka tengah menanam mangrove. Menanam mangrove bak menjadi aktivitas rutin bagi siswa SD Rewataya,  Kepulauan Tanakeke, beberapa tahun terakhir ini, khusus kelas IV-VI. Hampir setiap minggu ada menanam, baik sendiri-sendiri, maupun bersama, dengan teman-teman. Semua kegiatan ini tak terlepas dari peran Murniati Duddin. Dia sejak tujuh tahun ini mengabdi sebagai guru honor di satu-satunya sekolah di kepulauan itu. Kehadiran Murniati di Kepulauan Tanakeke, memberi semangat baru bagi masyarakat bagi  kelestarian mangrove di kawasan pesisir ini. “Jika kita melihat banyak tumbuh mangrove di sekitar pulau ini, cukup rimbun, itu sebagian hasil jerih payah anak-anak didik saya sejak enam tahun silam. Kini warga sudah bisa melihat hasil. Mereka sangat senang,” katanya, pertengahan Desember 2013. Upaya Murniati menghijaukan kawasan pesisir Tanakeke dengan mangrove terbilang unik. Siswa... read more..
PERUBAHAN Indonesia berada dalam sebuah kontinum antara kuatnya tarikan kepentingan elite politik dan tuntutan kesejahteraan. Meskipun di sejumlah daerah mulai muncul kesadaran untuk fokus pada perbaikan kesejahteraan masyarakat, secara umum perubahan demokrasi masih sebatas pada sirkulasi elite. Tarikan ke arah kepentingan masyarakat masih lemah. Kurun waktu 30 tahun terakhir, banyak gejolak di dunia yang menuntut perubahan sistem politik dari rezim otoritarian menjadi demokrasi. Demokratisasi kerap dikaitkan dengan upaya sebuah negara untuk semakin menyejahterakan masyarakat. Gelombang perubahan juga mengena pada Indonesia sehingga sejak 1999, Indonesia mulai menganut prosedur-prosedur demokrasi. Dengan sistem pemilu multipartai, pemilihan presiden dan kepala daerah secara langsung, serta pelaksanaan otonomi daerah, kini Indonesia menjadi garda depan negara-negara dengan sistem politik demokratis. Setelah hampir 15 tahun menerapkan prosedur demokrasi, sebetulnya Indonesia telah mulai menapak pada rel perbaikan dan ke depan bisa menjadi sebuah negara yang cukup kuat. Bahkan, jika percaya terhadap yang dikatakan Jim O’Neill, masa depan Indonesia cukup cerah. Ekonom senior ternama... read more..

Pages