BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Kolaborasi untuk Membangun Sinergitas di Kabupaten Nabire

 

 

“Coba lihat di aplikasi ini, sekali klik, sudah bisa jadi surat.” Ucap Doni Wonombori, salah satu kader Sistem Administrasi dan Informasi Kampung (SAIK) saat sedang mempresentasikan aplikasi SAIK milik kampungnya. Doni adalah salah satu kader SAIK untuk Kampung Waharia, Distrik Teluk Kimi, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. Presentasi ini ditampilkan pada  kegiatan Roadshow dan Konsultasi untuk membangun Komitmen Pemda tentang Kebijakan Daerah, Mekanisme Kolaborasi untuk Perencanaan yang Terintegrasi di Kabupaten Nabire. Tampak para peserta yaitu perwakilan Organisasi Perangkat Daaerah (OPD) beserta jajarannya yang hadir di lokasi tersebut sangat antusias pada  presentasi yang ditampilkan oleh Doni.

SAIK merupakan satu produk dari Program Landasan tahap I yang dibuat dalam rangka membangun kapasitas dan tata kelola kampung agar perencanaan kampung dapat lebih terarah sesuai dengan data kampung. Sebagaimana Doni,  SAIK ini dibuat sendiri oleh kader yang berasal dari kampung tersebut. Melalui program Landasan I, telah diintervensi sebanyak 16 kampung dalam menyelesaikan dan memutakhirkan sistem data kampung/SAIK. Di samping itu, terdapat pula peningkatan kapasitas dan tata kelola unit layanan dasar pendidikan dan kesehatan yang telah dilakukan di 6 puskesmas dan 24 sekolah di Kabupaten Nabire sepanjang tahun 2017 - 2018. Keberadaan SAIK ini sendiri pun telah dinikmati sejumlah kampung yang terutama memudahkan mereka dalam melakukan pendataan masyarakat dan kondisi wilayah. Demikianlah tujuan awal SAIK ini dihadirkan, agar perencanaan kampung dapat dilakukan dengan berbasis data.

Menciptakan pelayanan dasar yang bertujuan bagi masyarakat tidak cukup dilakukan oleh pemangku kebijakan saja. Tentu kita harus melibatkan masyarakat itu sendiri dalam perencanaannya. Hal ini agar pelayanan masyarakat yang dihadirkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat yang ada sehingga memberikan hasil yang lebih efektif. Oleh karena itu, setelah selesai dengan peningkatan kapasitas dan tata kelola unit layanan dasar kesehatan, pendidikan dan kampung, selanjutnya di tahun 2019 – 2021, Landasan – Kompak akan fokus kepada sinergitas antara kampung dengan unit layanan dasar kesehatan dan pendidikan tersebut.

Namun, sebagai sebuah program untuk menciptakan sinergitas antara kampung dan unit layanan dasar, Landasan-Kompak tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi dari banyak pihak, termasuk jajaran pemerintah daerah. Sebagai langkah awal untuk membangun kolaborasi tersebut, maka diadakanlah Roadshow dan Konsultasi untuk membangun Komitmen Pemda tentang Kebijakan Daerah, Mekanisme Kolaborasi untuk Perencanaan yang Terintegrasi di Kabupaten Nabire.

Roadshow dan Konsultasi yang berlangsung pada hari Selasa, 17 September 2019 di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Nabire sendiri dihadiri oleh La Halim S.Sos, Asisten I Sekretaris Daerah mewakili Bupati Nabire. Selain itu hadir pula jajaran OPD mulai dari Badan Perencanaan pembangunan daerah (Bappeda), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK), Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Sosial, dan Dinas Komunikasi dan Informatika. Dalam roadshow ini Para peserta memperoleh informasi mengenai pelaksanaan program tahap sebelumnya yaitu penguatan kapasitas dan tata kelola unit layanan dan masyarakat kemudian apa yang akan dilakukan ke depannya yaitu sinergitas masyarakat dengan unit layanan dasar kesehatan dan pendidikan. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan komitmen dari para OPD terkait sebagai acuan dalam proses membangun sinergitas tersebut. Komitmen yang dibuat mencakup orang-orang atau tim teknis, regulasi yang mendukung keberlanjutan program, serta dukungan pembiayaan untuk operasional berkelanjutan di wilayah program.

Asisten I Sekretaris Daerah Kabupaten Nabire menyampaikan dalam sambutannya dukungan pada program menuju sinergitas ini. Tak lupa ia menyampaikan apresiasi kepada pelaksanaan program Landasan Tahap I yang telah memberikan penguatan kapasitas kepada jajarannya. “Kita sudah merasakan dampak baik dari apa yang telah dilakukan oleh program Landasan-Kompak ini. Ke depannya, program sinergitas ini harus kita dukung demi kemajuan Kabupaten Nabire.” Ungkapnya saat menyampaikan sambutan pembukaan kegiatan.

Sebagai bentuk komitmen pemerintah Kabupaten Nabire, Tim Teknis sendiri telah dibentuk untuk memastikan jalannya proses membangun sinergitas ini. Tim Teknis yang terdiri dari berbagai unsur pemerintah yang berhubungan langsung dengan program sinergitas unit layanan dasar kesehatan, pendidikan dan kampung ini selanjutnya akan memperoleh pelatihan (Training of Trainer) untuk menerapkan konsep sinergitas yang diharapkan. Tentu saja, untuk menjalankan program yang berkelanjutan, pemerintah dan masyarakat sendirilah yang harus menjadi tokoh utama dalam prosesnya. Sehingga diharapkan, setelah proses pendampingan dari Landasan-Kompak berakhir, sinergitas yang telah dibangun dapat terus berjalan.

Kehadiran Yufinia Mote, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Nabire, sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nabire pun menambah semangat peserta siang itu. Dukungannya pada kegiatan sangat tampak jelas “Kita harus mendukung program sinergitas ini demi kemajuan daerah kita. Kalau kita bersinergi kita bisa membuat perencanaan yang baik.” Ucapnya dengan menggebu diikuti riuh tepuk tangan seluruh peserta yang hadir.

Sekretaris Bappeda, Mikel Y. Danonira pun tampak sangat antusias pada rencana kolaborasi ini. Ia terus manyampaikan kepada seluruh OPD yang hadir mengenai pentingnya program ini berjalan bagi kemajuan Kabupaten Nabire. Sejalan dengan Sekretaris Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire, Yuliadi Agapa pun menyadari pentingnya sinergitas unit layanan dasar kesehatan dengan masyarakat kampung untuk menciptakan pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Setelah terbangunnya komitmen pemerintah kabupaten, selanjutnya dilakukan konsultasi model sinergitas kampung dan unit layanan yang akan dilaksanakan pada Program Landasan II. Masing-masing OPD melakukan diskusi terfokus untuk memastikan bahwa mekanisme sinergitas yang akan dijalankan telah sesuai dengan perencanaan pembangunan yang ada. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok yang membahas sektor masing-masing yaitu kesehatan, pendidikan dan pengembangan masyarakat kampung.

Roadshow dan Konsultasi di Kabupaten Nabire pun ditutup dengan pemaparan hasil diskusi terfokus masing-masing sektor mengenai tanggapan mereka terkait alur penerapan konsep sinergitas dalam sistem perencanan/pembangunan yang ada. Proses ini pun akan menjadi langkah awal bagi program Landasan II untuk melanjutkan proses pembangunan sinergitas dengan menyesuaikan proses perencanaan tahunan yang ada di wilayah Kabupaten Nabire. Harapannya, pada program Landasan Tahap II ini, kita dapat membangun dan menginstitusionalkan mekanisme sinergitas unit layanan dasar dan masyarakat kampung dengan dukungan pemerintah daerah agar berbagai permasalahan aktual di bidang kesehatan dan pendidikan dasar dapat ditangani bersama.