BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Darurat Kekerasan Seksual

Teknologi itu ibarat pisau. Tinggal siapa yang memegang dan mau digunakan untuk apa. Demikian pula teknologi gawai saat ini. Anak-anak kita asyik bermain gim dan kadang mengakses situs-situs dewasa. Sebagai orang tua,

Oleh
RUSDI NGARPAN

Anak adalah masa depan keluarga, bangsa, dan negara. Mereka generasi penerus, generasi harapan, yang tidak hanya perlu dibina dan dididik, tetapi juga dilindungi.

Kepada mereka perlu diajarkan kehidupan yang bermartabat dan bertoleransi. Dididik menjadi insan-insan mulia, berwatak jujur, dan berbudi perilaku baik.

Begitu pentingnya anak-anak bagi masa depan bangsa sehingga kita harus selalu menjaga anak-anak kita. Kita harus waspada terhadap perilaku kekerasan seksual pada anak! Menyimak pemberitaan di Kompas (19/1/2023) tentang kekerasan seksual, membuat kita perlu meningkatkan kewaspadaan. Apalagi korban masih berusia 12 dan 15 tahun. Pelakunya remaja hingga usia lanjut dengan jumlah lebih dari lima orang.

Kekerasan seksual terjadi karena beberapa hal. Pertama, faktor lingkungan. Berkawan dengan yang berkelakuan buruk, orang bisa terpengaruh perilaku buruk.

Kedua, pola asuh anak dalam keluarga. Keluarga yang tidak mengajarkan pengetahuan kesehatan reproduksi berpotensi menjadikan anak-anak berperilaku liar.

Oleh karena itu, kita perlu melindungi anak-anak kita dari kekerasan seksual. Pertama, dengan memberikan teladan yang baik dan terpuji dalam pola asuh anak sehari-hari sehingga anak mengikuti.

Kedua, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita dalam beragama. Caranya adalah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita. Berikanlah contoh kepada anak-anak. Semakin dekat dengan Tuhan, semoga kita dijaga dari perilaku buruk. Perhatikan anak-anak, jangan sampai perilaku menyimpang lolos dari pengamatan.

Ketiga, menyensor konten-konten negatif. Generasi sekarang piawai bermain gawai dan ini pintu masuk perilaku buruk. Teknologi itu ibarat pisau. Tinggal siapa yang memegang dan mau digunakan untuk apa. Demikian pula teknologi gawai saat ini. Anak-anak kita asyik bermain gim dan kadang mengakses situs-situs dewasa. Sebagai orang tua, kita harus selektif dan protektif.

Keempat, hukum pelaku kejahatan kekerasan seksual dengan hukuman setimpal agar kapok dan tidak lagi berbuat jahat. Janganlah melindungi dan membiarkan pelaku bebas. Bayangkan saja jika korban itu anak kita.

Sebelum terlambat, mari kita introspeksi. Sudahkah kita melindungi, mendidik, dan menciptakan lingkungan yang baik bagi anak kita? Sudahkah kita memberi teladan dan meningkatkan keimanan? Semoga anak-anak kita terbebas dari kekerasan seksual dan perilaku buruk lain.

Rusdi NgarpanJalan Nusa Indah, Magersari, Rembang 59214

Sumber: https://www.kompas.id/baca/opini/2023/02/01/darurat-kekerasan-seksual?utm_source=newsletter&utm_medium=mailchimp_email&utm_content=opini_judul_sore_pc...