BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Bergerak di Tengah Pandemi

(Program KOMPAK-LANDASAN dalam Merespon Pandemi Covid-19

di Papua dan Papua Barat)

 

“Tolong kami dengan data SAIK warga di 34 kampung intervensi LANDASAN ka. Kami mau gunakan untuk keperluan data penerima BLT di kampung.” Ujar salah satu kader Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat kepada Tim Program KOMPAK-LANDASAN. Akhirnya di sejumlah kampung di Kabupaten Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat, verifikasi dan validasi data penerima bantuan sosial pun dilakukan dengan menggunakan data SAIK sebagai acuannya.

SAIK (Sistem Administrasi dan Informasi Kampung) adalah sebuah sistem database elektronik yang memuat data kependudukan, sosial dan ekonomi setiap penduduk dalam satu kampung. SAIK ini merupakan salah satu program yang dijalankan oleh KOMPAK-LANDASAN sejak tahun 2017 di sepuluh kabupaten di Papua dan Papua Barat. Melaui SAIK, perencanaan di sejumlah kampung pun telah dilakukan dengan berbasis data sehingga program yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Selain menjadi basis data, SAIK juga dimanfaatkan sebagai alat administrasi untuk mengurus surat-surat kependudukan di tingkat kampung. Dampaknya, dengan menggunakan SAIK bisa dengan cepat diketahui kepala keluarga mana saja yang belum memiliki surat-surat kependudukan seperti KTP, Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga. Data dalam SAIK juga selalu terbaru sejalan dengan jumlah jiwa (kelahiran ataupun kematian yang terjadi di kampung tersebut) yang membuat data di SAIK bisa menjadi basis data yang dapat digunakan oleh pihak lain untuk mengetahui sebuah daerah, maupun bagi pemerintah kampung untuk menyusun program-program pengembangan kampung dalam rancangan pembangunan kampung.

Proses pengumpulan data SAIK sendiri dilakukan oleh Kader Pemberdayaan Masyarakat Kampung. Kader-kader ini merupakan anak-anak muda kampung yang dipilih oleh pemerintah kampung untuk membantu proses pengambilan data SAIK di masyarakat dan penginputan data ke dalam SAIK. Kader kampung ini sebelumnya telah mengikuti proses penambahan kapasitas oleh Tim KOMPAK-LANDASAN mengenai tata cara pengambilan data dan penginputan data SAIK. Dalam proses pengerjaannya, mereka juga didampingi oleh pihak KOMPAK-LANDASAN melalui Koordinator Kabupaten dan Koordinator Distrik di wilayah program. Saat ini, sejumlah 96 kampung telah memiliki dan memanfaatkan data SAIK dengan total 212 kader aktif yang tersebar di delapan kabupaten di Papua dan Papua Barat  yaitu Manokwari Selatan, Sorong, Fakfak, Kaimana, Jayapura, Nabire, Asmat dan Boven Digoel.

 

Penanganan Covid-19 Berbasis Data

Wabah Covid-19 kini telah menjadi bencana nasional, bahkan bukan hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri penyebaran wabah Covid-19 kini telah menjangkau seluruh provinsi tak terkecuali Papua dan Papua Barat. Kondisi ini memaksa pemerintah untuk membuat kebijakan demi meminimalisir segala dampak yang ada akibat menyebarnya wabah ini. Memang tak dapat dielakkan bahwa wabah Covid-1 telah memberikan sejumlah dampak bukan hanya di bidang kesehatan, namun juga dampak ekonomi.

Menyikapi kondisi yang ada, sejumlah upaya dilakukan pemerintah dari pusat hingga daerah. Berbagai kegiatan pun difokuskan untuk pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Di tingkat kampung kegiatan difokuskan untuk program penanggulangan bencana, keadaan darurat dan mendesak. Kampung yang belum menganggarkan atau anggarannya tidak cukup dalam APB Kampung melakukan revisi RKP dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kampung Khusus. Dibentuk pula Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang bertugas melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan Covid-19 di kampung.

Melalui peraturan Menteri Desa PDTT dan instruksi Menteri Dalam Negeri tentang Penanggulangan Covid-19 di desa, prioritas penggunaan Dana Desa dan perubahan APBDesa akan difokuskan untuk penanggulanan Covid 19 dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi golongan masyarakat yang terdampak, juga bagi mereka yang belum mendapatkan bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dari Dinas Sosial.

Sampai di sini, persoalan berikutnya adalah memastikan penerima bantuan sosial Covid-19 adalah benar-benar mereka yang terdampak dan membutuhkan. Untuk itu maka diperlukan data yang menunjukkan keadaan aktual di kampung agar pemberian bantuan tepat pada sasaran. Berbekal data SAIK sebagai acuan, sejumlah 34 kampung di tiga distrik yang ada di Kabupaten Manokwari Selatan yaitu Momi Waren, Ransiki dan Oransbari menyusun data penerima bantuan sosial Covid-19.

Sejak April 2020, pihak KOMPAK-LANDASAN di Kabupaten Manokwari Selatan melalui Koordinator Kabupaten dan Koordinator Distrik melakukan pertemuan dengan Sekretaris Daerah, Bappeda, DPMK, Dinas Sosial dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Kepala-kepala Distrik membahas data SAIK sebagai indikator verifikasi calon penerima bantuan sosial Covid-19. Selanjutnya Koordinator Distrik bersama dengan kader-kader di masing-masing kampung di tiga distrik wilayah program KOMPAK-LANDASAN melakukan verifikasi dan sinkronisasi data SAIK dengan data adminduk Dukcapil dan data PKH dari Dinas Sosial, kemudian dilakukan validasi data calon penerima bantuan sosial di kampung-kampung tersebut

Data SAIK yang memuat data kependudukan serta kondisi sosial dan ekonomi masing-masing penduduk dinilai sangat membantu proses penentuan calon penerima bantuan sosial. Selain itu, data SAIK yang dikumpulkan dan dikelola sendiri oleh kader kampung, bagi sejumlah pihak dinilai sebagai salah satu faktor keakuratan data.

Sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Manokwari Selatan, dr.Hengky V.Tewu, “Data SAIK kami gunakan dalam validasi data Bantuan Sosial Covid-19 karena dibuat langsung oleh kader-kader kampung yang adalah warga kampung sendiri yang mengetahui aktualisasi keadaan di kampung. Selain itu aplikasi SAIK ini sangat efisien dan menyajikan informasi lengkap dan akurat yang kami butuhkan seperti data kependudukan, kepemilikan asset dan peringkat kesejahteraan.”

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Distrik Ransiki, Bernard Mandacan, “Untuk validasi data Bantuan Sosial Covid-19 kami tidak mau menggunakan data lain selain data SAIK yang kami percaya” ungkapnya.

Sementara itu, di Distrik Agats, Kabupaten Asmat Provinsi Papua Barat juga tengah melakukan verifikasi data untuk penerima bantuan sosial Covid-19. Salah satunya adalah kampung Bis Agatss yang menjadikan data SAIK sebagai acuan. Diungkap oleh Koordinator Distrik Bis Agats, Erold Msen, bahwa pihak kampung sendiri yang secara langsung meminta untuk menggunakan data SAIK sebagai data acuan untuk verifikasi data mereka. Sejak adanya SAIK, pihak Kampung Bis Agats memang telah menggunakan data tersebut dalam perencanaan kampung mereka dan kini untuk penyusunan data penerima bantuan sosial Covid-19, pihaknya masih mempercayakan kepada data SAIK.

“Saya sangat berterima kasih kepada Program KOMPAK-LANDASAN yang sudah membantu kami di Asmat. Secara khusus, kami pemerintahan kampung Bis Agats sangat berterima kasih karena melalui SAIK kami dapat mengetahui data penduduk secara akurat.” tutur Kepala Kampung Bis Agats, Wilibrodus Samderubun.

Untuk semakin menyempurnakan sistem informasi yang sudah ada, saat ini tengah dilakukan pemutakhiran data SAIK di delapan kabupaten wilayah program. Dengan nama baru yaitu SAIKPlus untuk Provinsi Papua Barat dan SIOPapua (Sistem Informasi Orang Papua) untuk Provinsi Papua, sistem database ini akan mengalami penyesuaian dengan teknologi saat ini. Hal tersebut memungkinkan pemerintah daerah untuk mengintegrasikan SAIKPlus dengan sistem informasi elektronik lainnya di daerah dan memungkinkan pemerintah daerah untuk memodifikasi fitur aplikasi sesuai kebutuhan daerah di masa yang akan datang. Selain itu juga akan ada penambahan variabel data yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan, terutama untuk agregasi data OAP (Orang Asli Papua).

 

Seri Panduan Gugus Tugas Kampung Tanggap Covid-19

Di tengah pandemi Covid-19, pihak KOMPAK-LANDASAN juga menyusun Buku Panduan Gugus Tugas Kampung Tanggap Covid-19. Seri panduan ini berisi langkah-langkah pencegahan penularan dan tata cara penanganan Covid-19 untuk kepala kampung dan masyarakat kampung. Panduan ini disajikan dengan ringkas menggunakan bahasa sehari-hari masyarakat Papua dan disertai dengan ilustrasi sehingga mudah dipahami.

Melalui Koordinator Kabupaten dan Koordinator Distrik, panduan ini telah didistribusikan secara online di delapan kabupaten yaitu Manokwari Selatan, Sorong, Fakfak, Kaimana, Jayapura, Nabire, Asmat dan Boven Digoel. Seri panduan ini didistribusikan antara lain kepada pada Kepala Kampung untuk diteruskan kepada masyarakat kampung, Tim Teknis Kabupaten dan tim satgas penanganan Covid-19. Kedua Buku Panduan Gugus Tugas Kampung Tanggap Covid-19  ini dapat diunduh melalui situs batukarinfo.com

Untuk selanjutnya akan ada Seri Panduan Penanganan Covid-19 bagi sektor kesehatan yaitu Puskesmas dan seri yang memabahas tentang Ketahanan Pangan dan Ekonomi di Kampung yang tengah dalam proses penyusunan. Semua seri panduan pencegahan dan penanganan Covid-19 yang telah diproduksi ini akan dihadirkan dalam versi cetak kemudian dibagikan ke pihak-pihak sasaran panduan tersebut.

Pandemi Covid-19 memang adalah bencana bagi kita semua. Di tengah-tengah persoalan yang mendera negeri ini, KOMPAK-LANDASAN memilih bergerak meski dengan segala keterbatasan yang ada. Kontribusi dari pihak KOMPAK-LANDASAN sendiri kini dirasakan di sejumlah wilayah program di Papua dan Papua Barat. Gerakan ini akan terus berinovasi seiring dengan dinamika-dinamika yang terjadi di tengah pandemi. Kita sama-sama berharap, pandami Covid-19 ini bisa segera mereda dan kita semua dapat beraktivitas kembali seperti sedia kala.