BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Refleksi Sebagai Bekal Untuk Jiwa

Setelah mendapatkan informasi mengenai jadwal Refleksi di Kabupaten, betapa bahagia perasaannya saat itu. Inilah undangan yang saya tunggu-tunggu, karena sudah hampir 3 bulan berada di desa, rasanya butuh juga refreshing ke kota bertemu rekan rekan Fasmas yang lain untuk berbagi cerita dan keluh kesah. Dengan bisa ke Kabupaten, saya dan kawan-kawan  bisa berwisata kuliner,  karena jujur, saya sudah bosan dengan makanan di desa. Makanan di Desa memang enak, tetapi bahan makanannya terbatas-jadinya yang dimakan hanya itu itu saja, dan yang paling penting yang dia bayangkan jika ke Ketapang adalah belanja, karena sejatinya obat stress paling mujarab bagi wanita adalah belanja!!

Setiba di Hotel, pada tanggal 28 Maret 2017 setelah check in dan menuju kamar untuk meletakkan barang-barang bawaan, saya kemudian menemui kawan-kawan lainnya yang telah tiba sebelumnya, dan saya kaget-benar saja, saat bertemu teman-teman yang lain, semua sedang sibuk dengan laptop masing-masing dikejar deadline laporan. Wah, tidak bisa shopping nih…..?.

Keesokan harinya tanggal 29 maret 2017, acara refleksi dimulai dan dibuka oleh KL (Koordinator Lapangan), kemudian dilanjutkan oleh paparan capaian dan laporan yang diterima Tim Nasional yang disampaikan oleh Ibu Erni, dan kembali lagi hasil grafiknya sangat mengecewakan mengenai pelaporan. Tidak menyalahkan hasil grafiknya memang kami sangat lemah dalam sisi koordinasi pengumpulan laporan dan ditambah lagi dengan kegiatan kami di lapangan yang sangat padat jadwalnya sehingga laporan kadang terabaikan.”

Memang benar yang dikatakan Pak Yusran dari BaKTI agar jangan banyak kerja tetapi yang dilaporkan sedikit, karena laporan tidak hanya sebagai bukti kegiatan kami di lapangan, tetapi juga dibutuhkan Tim Nasional untuk menginventarisasi data, mengolah, mengevaluasi, dsb. Dan yang terpenting adalah sebagai pertanggungjawaban kita ke pihak Donor. Kegiatan refleksi selanjutnya mengenai teknis di lapangan dan pembahasan mengenai FLG (Formulir Layanan Guru)  yang di fasilitasi oleh pak Gunawan. Banyak hal yang kami bahas mengenai teknis dan FLG.

Saya berpikir, ternyata kegiatan ini tidak seperti apa yang saya bayangkan, because everything went so well. Kegiatan refleksi sangat berjalan dan mengalir, santai tetapi banyak yang kami dapatkan, tau apa yang kurang dan apa yang harus ditingkatkan, serta saling mengisi dan menginspirasi. Yang terpenting perbekalan kami sudah siap untuk kembali ke desa dalam menuntaskan misi ini. Terakhir, semoga masih ada kesempatan dan waktu untuk belanja sebelum kembali ke desa, karena kalo ini adalah perbekalan untuk jiwa hehehhe....

Penulis: 
Ari Soebekti
Wilayah: 
Jabatan: 
Fasilitator Masyarakat