Foto : Pak Agustino aktif bertanya dan memberi tanggapan
“Saya sangat senang mengikuti pelatihan ini. Saya dapat menambah ilmu dan wawasan tentang pendidikan, selain itu juga bisa berbagi pengalaman dengan teman-teman dari desa lain.” Demikian pernyataan Agustino Sugito, satu-satunya Pengawas Sekolah yang hadir mengikuti pelatihan tatakelola yang diselenggarakan oleh Tim Program Kinerja dan Akuntabilitas Guru (KIAT Guru) Kabupaten Sintang, tanggal 19-20 maret 2018 di MyHome Hotel, Sintang.
Agustino Sugito, Pengawas SD dari wilayah Sepau terkesan dengan metode yang diberikan oleh Tim KIAT Guru yang disebutnya sebagai metode belajar yang menyenangkan. “Saya sudah sering ikut pelatihan, tapi belum pernah dapat model yang seperti ini. Seru dan bikin gembira,” ungkapnya. Di pelatihan tata kelola, Tim Sintang memang mengembangkan model pelatihan yang menyenangkan berbasis kekuatan. Koordinator Lapangan KIAT Guru Kabupaten Sintang, Nugroho bersama Timnya berusaha mengintegrasikan panduan pelatihan dari Tim Nasional dengan kondisi actual di Sintang. Diceritakannya, bahwa para peserta berasal dari desa-desa yang jauh-yang butuh berjam-jam untuk tiba di Ibu Kota Sintang. “Mereka pasti lelah dan butuh suasana yang dapat memulihkan staminanya dan memberi ruang untuk bergembira.” Itulah kenapa Tim Sintang banyak menggunakan metode bermain sambil belajar, dan membuat banyak visualisasi yang ditempel di dinding ruangan pelatihan tanpa mengurangi substansi materi utama pelatihan.
Foto : Sesi Review "Kupas Jeruk" yang bikin seru
Selama dua hari, Pak Agustino berkesempatan berdiskusi dengan para Kepala Sekolah, Kelompok Pengguna Layanan (KPL), Kader Desa, Komite Sekolah, dan bahkan dengan para Kepala Desa dari berbagai desa lokasi KIAT Guru. Dia mendengar langsung cerita perubahan dari sekolah dampingan KIAT Guru. Perubahan itu terlihat mulai dari : tingkat kehadiran guru, kedisiplinan guru dan siswa, proses belajar mengajar guru, tingkat prestasi siswa, dan khususnya terbukanya komunikasi dengan pemerintah desa. Dengan adanya perubahan itu, Pak Agustino di berbagai kesempatan saat pelatihan atau saat istirahat berdiskusi dengan Kepala Sekolah untuk makin memperbaiki hubungan dengan masyarakat dan pemerintah desa. “Saya bilang ke mereka (Pen:Kepsek), ini kesempatan baik. Kalau Kepala Desa sudah peduli pendidikan, maka tugas sekolah tinggal focus meningkatkan pelayanan dan menjaga komunikasi,” tegasnya.
Secara khusus dia salut dengan semangat Kepala Desa yang makin peduli dengan dunia pendidikan di desanya. Dia senang mendengarkan semangat Kepala Desa dan masyarakatnya (KPL & Kader desa) yang mau bekerjasama dengan sekolah memperbaiki layanan pendidikan. “Saya yakin Pak… ini akan berlanjut. Kurang lebih 5 tahun saya jadi Pengawas, saya merasakan beban Kepala Sekolah dan guru-guru. Tapi kini tugas kami makin ringan. Kepala Desa mau mengambil tanggungjawab dan masyarakat juga terlibat,” akunya.
Foto : Foto bersama Angkatan VII
Selain di Sintang, Pelatihan tatakelola bagi pemangku kepentingan juga dilaksanakan di semua kabupaten lokasi program KIAT Guru, yakni di Ketapang & Landak Provinsi Kalimantan Barat, serta di Manggarai Barat & Manggarai Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pemangku kepentingan yang selama ini terlibat dalam program KIAT Guru seperti : Kepala Sekolah, KPL, Kader, Kepala Desa, dan dari Komite Sekolah, dengan harapan pasca program KIAT Guru selesai, kegiatan Pertemuan Rutin Bulanan untuk penilaian janji layanan guru dan Kepala Sekolah tetap dapat dilakukan sampai akhir tahun 2018. Selain itu juga untuk menyerah terimakan Program kepada para pemangku kepentingan dan menyusun Rencana Tindak Lanjut di masing-masing desa.