Pada minggu akhir bulan Oktober 2016 adalah awal bagi Tim Ketapang memulai pengabdian untuk Program KIAT Guru yang ditugaskan ke daerah kategori sangat terpencil/tertinggal versi Kemendes, khususnya di kecamatan atau desa yang ditunjuk menjadi wilayah program rintisan KIAT Guru. Wilayah Kecamatan terpilih di kabupaten Ketapang adalah kecamatan Kendawangan, Marau, Jelai Hulu, dan Manis Mata.
Pada tanggal 31 Oktober 2016 tibalah kami di kecamatan Manis Mata dan keesokan harinya kami sampai di Desa Seguling tepatnya di SDN 15 Manis Mata yang berjarak kurang lebih 38 kilometer yang lokasinya berada di tepi sungai dengan akses jalan perusahaan sawit. Sebelum infrastruktur jalan tersedia (dari perusahaan sawit), menuju ke Desa ini mesti melalui jalur air dengan kendaraan speed boat atau kelotok (perahu kecil). Namun setelah adanya jalan perusahaan, kita bisa memasuki desa tersebut dengan kendaraan roda empat atau dua dengan melewati kebun sawit. Mayoritas penduduknya adalah suku Dayak yang dipimpin oleh Kepala Adat dengan sebutan Demong. Kesan pertama pengamatan kami pada kondisi lingkungan sekolah ini sangatlah kotor dan jorok.
Waktu menunjukkan pukul 14.15 Wib dan kami disambut oleh Kepala Sekolah beserta guru-guru SDN 15 Manis Mata. Setelah kami melakukan pemetaan desa dan menggali banyak informasi dari berbagai sumber dalam beberapa hari, ternyata kami mendapatkan banyak informasi diantaranya : Kepala sekolah jarang hadir, lebih banyak di kebun sawitnya; kurang adanya partisipasi dari masyarakat setempat; sering terjadi pencurian fasilitas sekolah; kurang perhatiannya pihak Pemerintah Desa; tidak pernah ada kunjungan Pengawas UPPK-kecamatan; halaman sekolah sering dijadikan tempat mabuk-mabukan oleh pemuda setempat, dan banyak lagi masalah lainnya.
Tahapan Perubahan
Menurut saya, ini merupakan program yang sangat baik yang merupakan program kerjasama antara TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan ) dengan Kemendikbud bersama Yayasan Bhakti untuk mengajak semua lapisan masyarakat agar berpastisipasi dan bekerja sama dengan meningkatkan kualitas layanan pendidikan di daerah pelosok dan terpencil. Harapannya, agar anak-anak sekolah bisa merasakan kualitas layanan dalam pendidikannya, sehingga pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan hasil belajarnya.
Pada tanggal 15 November adalah awal terlaksananya acara Sosialisasi Program Rintisan KIAT Guru untuk di sampaikan kepada semua lapisan masyarakat, baik Penyedia Layanan (Guru, Kepala Sekolah) maupun kepada Pengguna Layanan (wali murid, masyarakat, tokoh adat, pemerintahan desa).Tahapan demi tahapan pertemuan di Desa mulai berjalan sesuai yang jadwalkan Program. Dibantu oleh Fasilitator Masyarakat dan Kader Desa, kegiatan diawali dengan Pertemuan Anak. Pertemuan ini dimaksudkan untuk mengetahui apa yang menjadi harapan anak terkait aktivitas belajarnya di rumah dan di sekolahnya. Setelah itu membawa harapan anak di Pertemuan Orang Dewasa (orang tua), Pertemuan Guru; Prtemuan Gabungan, dan Pembentukan KPL (Kelompok Pengguna Layanan.
Seiring berjalannya waktu Program ini disambut dengan baik oleh masyarakat Desa Seguling, Karena semua berharap dengan berjalannya program ini akan berdampak positif untuk memberikan perubahan pada kualitas layanan pendidikan dasar serta dapat mengurangi tingkat kemangkiran guru, meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat, dan lain sebagainya.
Di minggu dan bulan berikutnya mulai terlihat adanya komunikasi yang mulai terjalin, baik dari pihak pengawas, kepala sekolah, guru, masyarakat dan pemerintahan desa. Ini merupakan bukti nyata bahwa program ini mulai dipahami dan dilaksanakan oleh semua pihak. Semoga ke depan semua pihak pemangku kepentingan, khususnya di Desa Seguling selalu melaksanakan dan merealisasikan semua pengalaman manajerial, baik secara teknis atau operasional yang sudah mereka dapatkan dari Program KIAT Guru ini, demi meningkatkan kualitas layanan pendidikan dasar terhadap anak didik sebagai generasi penerus selanjutnya…
edited by RR-BaKTI_forKIATGuru