BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Dedikasi Guru Neneng Tanamkan Kecintaan NKRI Pada Murid-muridnya

Cahaya matahari memulai aktivitasnya menerangi alam di sekitarnya dan sang waktu telah menunjukkan pukul tujuh pagi, menandakan kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar akan segera dimulai.

 

Pada pagi yang cerah nan sejuk itu, di sebuah sekolah rintisan KIATGuru tepatnya di SDN 17 Kendawangan, Kabupaten Ketapang, terlihat aktivitas seorang guru beserta anak-anak didiknya yang tidak biasa. Ketertarikan itu membuat saya  tergerak untuk menuliskan cerita ini. Sebuah dokumentasi tentang dedikasi Ibu Guru yang sedang mengajak anak-anak mulai dari kelas 1 sampai 6 untuk berbaris dan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan negeri tercinta.

 

 

 

Salah satu lagi yang dinyanyikan adalah lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sejenak saya mengira-ngira mungkin guru dan anak-anak tersebut sedang menggelar upacara bendera. Batinku bertanya, “Ini kan hari Sabtu, bagaimana bisa ada upacara bendera?”.  Dipenuhi rasa penasaran, saya pun beranjak dari Rumah Guru Sekolah, sebuah rumah dinas sangat sederhana yang diperuntukkan bagi tenaga pengajar di daerah pedalaman,  untuk mengetahui lebih lanjut apa yang terjadi.

 

Setelah melihat langsung situasinya, saya segera mengaktifkan kamera ponsel dan mendokumentasikannya. Ternyata mereka sedang tidak melangsungkan upacara bendera, melainkan kegiatan yang dilakukan sebelum masuk ke ruangan kelas masing-masing. Rupanya, sebelum masuk ke kelas masing-masing, semua anak diajak berbaris dan menyanyikan lagu nasional. 

 

Luar biasa! Guru sekolah ini, kembali menanamkan kecintaan terhadap NKRI melalui lagu-lagu kebangsaan kepada anak-anak sebelum masuk ke kelas.

 

Dari jarak yang tak terlalu jauh, saya terus mengamati dan mendengarkan lagu yang sejak kecil sering saya nyanyikan. Pandanganku tak lepas dari ibu guru yang berdiri di depan anak-anak yang sedang berbaris. Dialah Setiya Ningsih,S.Pd  atau kerap dipanggil ibu Neneng. Setelah mengabdi sebagai Guru Honorer sekian tahun, akhirnya pada tahun 2014 Surat Keputusan pengangkatannya sebagai PNS berhasil ia peroleh.

 

 

 

Ibu Neneng mengajar di Kelas VI, di mana sebelumnya di tahun lalu mengajar di kelas 1 dan pagi itu ibu Neneng memimpin kegiatan seraya menggendong anak balitanya. Tidaklah mudah tetap melaksanakan tugas mengajar sambil mengasuh anak yang masih kecil. Namun Ibu Neneng tidak mengeluh. Dedikasi dan tanggung jawab dilakoni ibu dua anak ini dengan sepenuh hati. 

 

Semoga kita semua dan guru-guru yang lain, dapat mengambil hikmah dari tulisan yang sangat sederhana ini, supaya bisa mengambil contoh dari seorang ibu guru yang memakai hati nuraninya di saat bertugas. Amin.

 

Editor : Abd Rahman Ramlan-BaKTI

Penulis: 
Ahmad Ghufran
Wilayah: 
Jabatan: 
Pelaksana Lapangan