“Saya akan perkuat monitoring ke desa-desa dan memaksimalkan peran Pengawas untuk memantau perkembangan pendidikan di sekolah-sekolah dampingan KIAT Guru.” Demikian janji Ir. Vincentius Joni, MMA, Camat Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur yang disampaikan kepada BaKTI di sela-sela Pelatihan Tatakelola KIAT Guru bagi pemangku kepentingan se kabupaten Manggarai Timur (14/3).
Sebagai Pejabat tertinggi di Kecamatan, Pak Joni (55 tahun), panggilan akrab-Bapak 3 orang anak ini, berkomitmen untuk memastikan apa yang sudah dilakukan selama ini di wilayahnya untuk memajukan pendidikan anak-anak dapat terus berjalan pasca program KIAT Guru berakhir.
Baginya, peran monitoring sangat menentukan keberlanjutan. Dengan dihapuskannya Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan, maka otomatis tanggungjawab Pendidikan di kecamatan akan berada di bawah naungan pemerintah kecamatan. “Saya sudah perintahkan para Pengawas untuk membuat laporan rutin khususnya laporan perkembangan di sekolah-sekolah dampingan KIAT Guru. “Sementara dari sisi Pemerintahan Desa, saya sendiri yang akan turun langsung melakukan kunjungan. Saya akan inspeksi mendadak,” tegas Pak Joni yang pernah 10 tahun menjadi guru matematika.
“Kecamatan Rana Mese memiliki 21 Desa, dan 5 Desa di antaranya menjadi lokasi program KIAT Guru. Semua sudah pernah saya kunjungi,” ungkapnya. Menurut Pak Joni, Program Kinerja dan Akuntabilitas Guru (KIAT Guru) telah memberikan perubahan perilaku pada kinerja guru-guru di sekolah, termasuk Kepala Sekolah yang makin mengerti peran dan fungsinya sebagai seorang Pemimpin dan Manager Sekolah. Dia juga berharap kedisiplinan guru-guru tetap terjaga, bukan hanya saat ada penilaian, tapi karena memang lahir dari kesadaran.
Foto : Para Camat menghadiri Pelatihan Tatakelola KIAT Guru
Di tiga tahun menjelang usia pensiunnya, dia ingin memberikan bakti terbaik dengan turut mengawal Instruksi Bupati tentang keberlanjutan Program KIAT Guru di wilayahnya, dengan mendorong seluruh desa lokasi KIAT Guru untuk menganggarkan Alokasi Dana Desa sebesar 20 juta. “Bahkan ada desa yang mengalokasikan 40 juta karena ada 2 sekolah dampingan KIAT Guru di desanya,” ucapnya bangga.
Menurut Pak Joni, Dana Desa bukanlah Dana Kepala Desa, sehingga Kepala Desa tidak boleh semau-maunya menggunakannya tanpa perencanaan yang baik. Pak Joni selalu menyampaikan kepada Kepala Desa untuk memanfaatkan dana itu (Dana Desa & Alokasi Dana Desa) sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat. Dikatakannya bahwa KIAT Guru sudah memberikan bukti adanya perubahan mind set di masyarakat yang lebih peduli pada pendidikan, dan hubungan antara sekolah dan masyarakat juga makin terbuka.
“Mari gunakan kesempatan baik ini. KIAT Guru adalah harapan kita semua, dan yang terlibat mesti bersatu hati saling berkoordinasi, bekerjasama untuk menghasilkan yang maksimal. Saya yakin 10 tahun ke depan akan tergambar wajah negeri ini dari anak-anak yang kita didik baik saat ini,” harapnya penuh semangat.