BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Belajar Disiplin Dari Ibu Endang, Isteri Buruh Kontrak Desa Kesuma Jaya

 

Namanya Ibu Endang Purwati, Ibu dari dua anak di desa Kesuma Jaya, Jelai Hulu. Anaknya yang sulung kelas 3 SMK dan yang bungsu kelas 2 SD. Tak  ada kebahagiaan bagi seorang Ibu ketika melihat anaknya bisa belajar, melanjutkan sekolahnya. Kalimat itu yang ibu Endang gambarkan sewaktu mengikuti satu demi satu pertemuan KIAT Guru (Kinerja dan Akuntabilita Guru) di desa Kesuma Jaya, kabupaten Ketapang.

Bersuamikan seorang buruh kontrak Perusahaan Sawit yang berada di lingkungan desa, kesehariaan Ibu Endang dihabiskan merawat ladangnya yang menjadi andalan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap hari Ia sempatkan menemani sang bungsu belajar, menanyakan tentang pelajaran di sekolah,  alhasil anaknya mendapat peringkat di kelasnya.

Kedisiplinan Ibu Endang terlihat saat ibu Endang menunjukkan penghargaannya kepada waktu. Beberapa kali undangan pertemuan KIAT Guru, bisa dipastikan Ibu Endanglah orang pertama yang datang lebih awal di tempat pertemuan. Tidak cuma itu, pernah suatu kali dalam pertemuan pembentukan Standar Layanan dan KPL (Kelompok Pengguna Layanan), Ibu Endang memegang komitmennya untuk bisa menghadirinya sesuai kesepakatan di pertemuan sebelumnya. Ia rela turun dari ladangnya-yang mana waktu itu musim panen padi di desa.  Ladangnya tidak dekat-perlu berjalan puluhan kilometer untuk sampai. Tapi sayangnya, warga yang hadir di agenda pertemuan Pembentukan KPL itu tidak mencukupi-yang usut punya usut diketahui ada pesta pernikahan di desa  yang membuat banyak warga membantu di sana. Melalui keputusan bersama peserta yang hadir diputuskan pertemuan diundur sampai waktu yang akan diatur ulang oleh Pak Mundan (Kader Desa).  Tak ada raut muka sedih atau kecewa di muka ibu Endang yang sudah jauh-jauh turun dari ladang demi pertemuan. Tapi lagi-lagi Ibu Endang memperlihatkan komitmen orang tua yang berpartisipasi aktif untuk kepentingan anaknya.

Tidak seperti kebanyakan Ibu-ibu pada umumnya yang di setiap pertemuan hanya mendengarkan atau terkesan pasif-Ibu Endang lain, dia berani bersuara mengeluarkan ide dan pendapatnya. Pada saat peserta dari kaum Ibu ditanya tentang pendapat dan sarannya, ibu-ibu yang lain kompak menengok dan menyebut nama Ibu Endang untuk mewakilinya. Dengan peranan beliau yang seperti demikian tak membuat sulit untuk menawari dan mendorongnya untuk menjadi anggota Kelompok Pengguna Layanan desa Kesuma Jaya. Benar saja Ibu Endang tak sedikit pun enggan ataupun menolak, ia bersedia ikut menjadi anggota KPL karena satu-satunya alasan demi anaknya. Ia siap menyisihkan waktu di tengah-tengah kesibukannya di ladang jika itu berkaitan dengan sekolah dan belajar anaknya.

 Saya senang bisa mengikuti pertemuan-pertemuan ini, bisa memberikan pendapat, bertanya langsung ke Bapak/Ibu Guru, mengeluarkan unek-unek kesulitan anak belajar di rumah, saya ingin pertemua semacam ini terus ada untuk keabaikan anak di kampung ini” ujar Ibu Endang saat ditanya perasaannya mengikuti kegiatan KIAT Guru.

 

Penulis: 
Muhammad Zamrud Al Firdaus
Wilayah: 
Jabatan: 
Fasilitator Masyarakat