BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

“Welcome Birds; Burung Migran dan Pesona Danau Limboto”

News Release “Welcome Birds; Burung Migran dan Pesona Danau Limboto”

GORONTALO, Pada tanggal 9 Agustus 2015, digelar sebuah event yang bertajuk ‘Welcome Birds; Burung Migran dan Pesona Danau Limboto. Kegiatan ini dilaksanakan secara kolaboratif oleh Burung Indonesia dengan beberapa Civil Society Organization (CSO) di Gorontalo seperti Komunitas Untuk Bumi (KUBU), Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG), Gorontalo Perupa (Goropa), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Gorontalo, FKH (Forum Komunitas Hijau), dan Japesda dalam rangka Merayakan Keragaman Burung di Indonesia. Hal yang mendasari digelarnya kegiatan ini karena adanya keunikan lain dari Gorontalo. Ternyata daerah ini menjadi tempat singgah yang nyaman bagi para burung migran dari berbagai belahan tempat di dunia dalam proses migrasi dari dan atau kembali ke tempat asal.

Pada sekitar Bulan September-November menjadi puncaknya berbagai jenis burung yang berasal dari Australia, Asia bahkan Eropa, singgah di beberapa tempat di Gorontalo terutama di Danau Limboto. Pada waktu tersebut, burung-burung migran ini akan mencari makan dan bersarang di beberapa tempat di sekitar Danau Limboto karena di tempat asalnya sedang mengalami musim yang ekstrim. Ternyata Danau Limboto memiliki daya tarik khusus bagi burung-burung yang berasal dari luar Indonesia. Untuk memantau keberadaan burung migran  tersebut, maka pada tanggal 9 Agustus 2015, kegiatan dimulai pada pukul 05.00 dengan melakukan hunting foto, sketsa dan birds watching burung migran di Danau Limboto. Yang menarik dari kegiatan hunting ini, para pemerhati burung dan wildlife fotographer menemukan bahwa ada 13 jenis burung migran di Danau Limboto. Namun menurut Hanom Bashari, biodiversity conservation specialist dari Burung Indonesia mengatakan bahwa setelah seluruh informasi dipadukan dengan data awal dan identifikasi lanjutan, angka tersebut berkembang menjadi 34 jenis burung migran yang ada di Danau Limboto seperti kedidi leher-merah, gagang-bayam belang, trinil kaki-hijau.

Pada sore harinya sekitar pukul 16.00-selesai, gelaran acara dilanjutkan dengan kegiatan ‘Membincang Burung Migran’ yang diramaikan dengan diskusi interaktif, melukis mural yang dilakukan oleh Paulo Alves, seorang seniman dari Portugal bersama dengan komunitas Goropa serta kegiatan mewarnai oleh anak-anak. Diskusi interaktif menghadirkan Amsurya Warman Amsa (Burung Indonesia), Fadli Alamri (BLHRD Provinsi Gorontalo), Idham Ali (MFG) dan Iwan Hunowu (WCS) yang dipandu oleh Dani Rogi (pemerhati lingkungan). Ketua MFG, Bapak Idham Ali mengatakan bahwa ada beberapa jenis burung migran baru yang terpantau pada kegiatan kali ini sehingga jenis burung migran yang singgah di Danau Limboto bisa menjadi lebih banyak. Iwan Hunowu menegaskan bahwa Danau Limboto merupakan foraging site penting bagi burung migran untuk menyambung hidup disaat terjadi cuaca ekstrim di daerah asal mereka.

Koordinator Program Burung Indonesia Gorontalo, Bapak Amsurya Warman Amsa menjelaskan bahwa pesona Danau Limboto bagi burung migran menjadi satu hal yang harusnya bisa terus dipelihara. Keberadaan burung migran yang melintas dan kemudian memilih singgah secara periodik di Danau Limboto membuktikan bahwa Danau Limboto memiliki potensi dan sumber daya yang mengundang kehadiran burung-burung migran setiap tahunnya. Kedatangan burung migran yang periodik ini jika di promosikan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan minat khusus baik dari domestik maupun mancanegara. Diharapkan, daya tari Danau Limboto ini diketahui oleh pemerintah dan masyarakat sebagai potensi wisata yang bisa dikembangkan, masyarakat yang ada disekitar Danau Limboto serta pemerintah daerah mau menjaga dan melestarikan ekosistem Danau Limboto. Selain itu, keberadaan burung migran di Danau Limboto bisa memberikan kebanggaan bagi masyarakat sekitar danau bahkan masyarakat Gorontalo sehingga bisa mendorong masyarakat dan pemerintah melakukan upaya-upaya pelestarian dan perlindungan.

Pemerintah daerah melalui BLHRD Provinsi Gorontalo yang disampaikan oleh Bapak Fadli Alamri menekankan bahwa pemerintah terus melakukan pemetaan potensi Danau Limboto. Apa yang diperoleh dari kegiatan ini akan menambah informasi bagi Kelompok Kerja Pengelolaan Danau Limboto. Pemerintah juga merencanakan untuk melakukan monitoring bersama sebagai bahan untuk pengembangan dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Provinsi Gorontalo. Senada dengan hal tersebut, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Bapak Ansar Akuba menegaskan bahwa pentingnya untuk melakukan review terhadap Perda Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Danau Limboto. Kelengkapan data dan informasi yang komprehensif dari semua pihak yang berkontribusi terhadap pengembangan serta pelestarian Danau Limboto akan sangat baik dan positif untuk melakukan review yang utuh dan mendalam terhadap perda tersebut.
Kegiatan ini pada akhirnya menjadi sebuah langkah awal untuk melakukan promosi tentang keberadaan burung migran di Danau Limboto. Harapannya, keberadaan burung migran di Danau Limboto akan ikut mendorong lahirnya kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap kelestarian Danau Limboto.

Related-Area: