BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Kasus di Sejumlah Daerah Melonjak

demam berdarah dengue
Kasus di Sejumlah Daerah Melonjak
3 Februari 2016

MAKASSAR, KOMPAS — Kasus demam berdarah dengue melonjak di sejumlah daerah. Sementara upaya penanggulangannya belum terlihat dampaknya.

Di Sulawesi Selatan, Rumah Sakit Umum Daerah Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) sepanjang Januari 2016 menangani 216 kasus DBD. Jumlah itu melonjak 35 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Sebagian besar pasien DBD anak-anak. Satu anak meninggal, sedangkan dua pasien meninggal saat dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Di Sulsel, ada 17 kabupaten dari 24 kabupaten yang melaporkan kasus DBD. Lima di antaranya sudah ditetapkan sebagai wilayah dengan status kejadian luar biasa (KLB). "Empat penderita meninggal di empat kabupaten," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dr Nurul Amin di Makassar, Selasa (2/2). Wilayah KLB adalah Kabupaten Pangkep, Bulukumba, Luwu Utara, Wajo, dan Gowa.

Lonjakan kasus DBD juga terjadi di Boyolali, Jawa Tengah. Berdasarkan data Dinkes Boyolali, ada 105 kasus DBD dengan empat orang meninggal sepanjang Januari-Februari 2016. Kepala Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Boyolali Ahmad Muzayin mengatakan, tren kasus DBD cenderung meningkat.

Tahun 2013, jumlah kasus DBD 282, 7 orang di antaranya meninggal. Tahun 2014, ada 381 kasus dengan 12 orang meninggal. Tahun 2015, kasus DBD melonjak menjadi 484 dengan 9 orang meninggal. Penderita DBD yang meninggal umumnya karena terlambat dibawa ke rumah sakit.

Secara lebih luas., dibandingkan dengan tahun 2014, kasus DBD tahun 2015 di Provinsi Jateng meningkat. Tahun 2014, kasus DBD tercatat 1.628 dengan angka kematian 27 orang. Sepanjang tahun 2015, ada 1.729 kasus dengan kematian mencapai 20 jiwa.

Di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, kasus DBD mencapai 27 kasus. Puluhan kasus itu terjadi pada periode 2 Desember 2015 hingga 20 Januari 2016. Tidak ada satu pun penderita yang meninggal.

Vaksin DBD
Kasus demam berdarah cenderung meningkat di musim hujan dan pancaroba. Awal 2016 ini, kasus demam berdarah naik di beberapa provinsi, hingga menelan korban jiwa.

Seiring banyaknya kasus DBD di sejumlah daerah di Indonesia, perlu gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Pengasapan atau fogging tidak berdampak signifikan.

"Pemerintah memang sudah gencar menyosialisasikan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk. Namun, dalam kondisi seperti sekarang, gerakan ini harus lebih ditingkatkan, termasuk menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti," kata Guru Besar Bidang Sosial Pediatri Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Kusnandi Rusmil.

Selain itu, Kusnandi juga mengharapkan vaksin DBD dapat segera dipasarkan di Indonesia. Vaksin itu dinilai efektif dalam mencegah penyakit DBD hingga 56 persen, juga mencegah keparahan penyakit DBD hingga 80 persen.

Vaksin produksi perusahaan farmasi Perancis, Sanofi Pasteur, itu telah dipasarkan komersial. Tahun ini, vaksin itu sudah dipasarkan, tetapi baru di tiga negara, yakni Meksiko, Filipina, dan Brasil.

Vaksin itu belum dapat diedarkan di Indonesia. "Belum ada izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," ujar Kusnandi, yang juga peneliti utama DBD di Jabar. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan kasus DBD tertinggi di Indonesia untuk bulan ini.

(REN/ENG/PRA/RWN/BAY/

UTI/FLO/SEM)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/02/03/Kasus-di-Sejumlah-Daerah-Melonjak

Related-Area: