BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Harga Pala dan Cengkeh Terus Menurun

Komoditas Unggulan
Harga Pala dan Cengkeh Terus Menurun
1 Agustus 2015

TERNATE, KOMPAS — Sejumlah petani di Ternate, Provinsi Maluku Utara, mengeluh menyusul turunnya harga pala dan cengkeh. Saat ini, nilai pasar dua komoditas unggulan itu masing-masing Rp 70.000 dan Rp 95.000 per kilogram. Petani berharap pemerintah terlibat dalam proses pemasaran demi mengurangi permainan harga oleh tengkulak.

Pada awal 2015, harga pala di pasaran sekitar Rp 90.000 per kilogram, sedangkan cengkeh sekitar Rp 110.000 per kg. Harga terus turun ketika musim panen tiba terhitung awal Mei lalu.

Menurut pantauan Kompas, Jumat (31/7), di bahu sejumlah jalan utama dan jalan di perkampungan warga di Ternate berjejer pala dan cengkeh. Begitu pula di sejumlah toko dan usaha dagang (UD).

Amin (44), warga Togafo, Kecamatan Pulau Ternate, menuturkan, harga pala dan cengkeh turun menjelang Lebaran.

Moro Jeregudu (52), warga, tidak lagi fokus memelihara pala dan cengkeh. Ia kini beralih mengembangkan pertanian hortikultura, seperti menanam sawi, bayam, kangkung, dan tomat. Namun, tanaman seluas hampir 1 hektar itu gagal panen setelah terpapar debu vulkanik akibat erupsi Gunung Gamalama yang hingga kini masih terjadi.

Amin dan Jeregudu berharap agar pemerintah dapat terlibat dalam pemasaran sehingga harga komoditas yang menjadi andalan masyarakat daerah itu terhindar dari permainan para tengkulak. "Kalau bisa ada perusahaan daerah yang khusus menerima hasil pala dan cengkeh petani," kata Amin.

Seng, pemilik UD Putra Daerah yang sejak 20 tahun lalu membeli pala, menuturkan, turunnya harga disebabkan permintaan dari pembeli di Surabaya, Jawa Timur, berkurang. Setiap bulan, ia mengirim 5-6 ton pala ke Surabaya.

Hal senada disampaikan Nana Antarani, karyawati yang bekerja di Toko Moderen Raya yang membeli hasil cengkeh dan pala sekaligus. "Informasi dari Surabaya, industri yang menggunakan bahan baku cengkeh kelebihan stok," ucapnya.

Menanggapi menurunnya harga tersebut, Kepala Seksi Sarana Perdagangan, Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ternate, Djainudin Saif menyebutkan, pemerintah belum dapat melakukan intervensi pasar. Ia malah menyarankan pengusaha agar membuka industri di Maluku Utara yang bahan bakunya menggunakan pala dan cengkeh. (FRN)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/08/01/Harga-Pala-dan-Cengkeh-Terus-Menurun

Related-Area: