BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Belajar Menjadi Jurnalis Warga di Bengkel Komunikasi

Proyek AgFor (Agroforestry and Forestry) Sulawesi bekerja sama dengan Yayasan BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) mengadakan Bengkel Komunikasi IX, suatu kegiatan berbagi pengetahuan lewat tulisan pada sosial media dengan tema “Saya Jurnalis Warga”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, tanggal 19—20 Juli 2016 di Kantor BaKTI, Makassar dan diikuti oleh 32 peserta dari berbagai instansi dan organisasi di Makassar, Kendari, Gorontalo, Bantaeng, dan Lombok. 

Gambar 1. Para peserta kegiatan Bengkel Komunikasi IX menuangkan ide dan pendapatnya dalam blog pribadinya yang baru dimiliki dan dibuat saat pelatihan. Foto oleh: World Agroforestry Centre/Amy Lumban Gaol

Fenomena media sosial kian berkembang di Indonesia. Di Indonesia, fenomena ini terlihat melalui posisinya sebagai peringkat ke-4 pengguna Facebook terbesar di dunia setelah USA, Brazil, dan Inggris (www.kominfo.go.id) . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan pengguna aktif media sosial.

Dua narasumber dalam kegiatan pelatihan ini adalah. Ibu Victoria Ngantung, perwakilan dari Yayasan BaKTI mengatakan, “Dengan arahan dari Bapak Sya’ifullah (@daenggassing) dan Bapak Mansyur Rahim/Anchu (@lelakibugis), para peserta akan saling berbagi, mendengar, dan menyerap beragam contoh kasus praktis. Kegiatan ini disebut ‘bengkel’ karena dalam seluruh kegiatannya terdapat proses bagi setiap peserta untuk meningkatkan, memperbaiki, atau memodifikasi pengetahuan dan keterampilan menulis yang telah dimilikinya.”

Daeng Ipul, salah satu narasumber mengatakan, ”Penggunaan media sosial dalam aktivitas sosial memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adalah kemudahan dan kekuatan dalam menjangkau khalayak luas dengan cara yang sangat mudah dalam waktu sangat singkat. Media sosial sangat berguna untuk mendukung aktivitas sosial, antara  lain sebagai sarana promosi dan edukasi, berbagi informasi, dan juga mengkampanyekan sebuah kegiatan organisasi atau pun gerakan.”

Pada hari pertama, peserta akan diberikan pemaparan mengenai ragam platform berbagi informasi di dunia maya dengan fokus pada blog (blogspot dan/atau wordpress). Peserta yang belum memiliki blog akan dipandu untuk membuat akun blog baru dan akan dibekali keterampilan dasar menulis dan memposting tulisan di blog pribadinya. Tulisan yang sudah diposting ini kemudian akan dibahas dan diberi masukan oleh sesama peserta.

“Pada hari ini [hari kedua], setelah refleksi ilmu yang didapat di hari pertama, peserta berlatih menautkan blog-nya ke media sosial (facebook atau twitter) yang dimilikinya dengan memperhatikan etika-etika yang ada. Sangat penting untuk menseleksi dan memilih apa yang akan kita posting di media sosial,” kata Bapak Anchu saat memberikan materi pelatihannya.

 

Figure 2 Suasana kegiatan pelatihan di hari kedua—mendengar arahan dari Daeng Ipul. Foto oleh: World Agroforestry Centre/Amy Lumban Gaol

Salah satu peserta Bengkel Komunikasi IX ini adalah Bapak Rustam BR, dari Dinas Kehutanan provinsi Sulawesi Tenggara, unit pelaksana teknis daerah TAHURA Nipa-Nipa Kendari. Beliau menyatakan, “Dengan menjadi peserta dalam pelatihan ini, saya belajar untuk mengenali dan menuliskan ide-ide yang ternyata memang selalu ada di sekitar kita. Insya Allah, sekembalinya ke pekerjaan saya besok, semua ide bisa dituangkan dalam tulisan dan berguna buat masyarakat umum. Terima kasih kepada AgFor yang telah mengundang saya ke pelatihan ini.”

AgFor Sulawesi, merupakan proyek lima tahun (2012—2016) yang diimplementasikan oleh World Agroforestry Centre (ICRAF) dan didanai oleh Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (sebelumnya dikenal dengan nama Department of Foreign Affairs, Trade and Development).

“Melalui kegiatan ini, kami berharap semua peserta memiliki pemahaman dan pengetahuan baru mengenai cara membangun tulisan yang dapat disebarluaskan ke khalayak umum dengan menggunakan platform online: blog dan media sosial, di jam yang tepat sehingga banyak dibaca orang, “ kata Christine Mailoa, perwakilan proyek AgFor di Makassar.

 

 

Catatan: Penulis adalah koordinator komunikasi proyek AgFor, yang berkantor di Kantor BaKTI, Jl. A. Mappanyukki no 32 Makassar, dan dapat dihubungi melalui: a.gaol@cgiar.org

Related-Area: 
field_vote: 
No votes yet