BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Mengungkap Hubungan Suku Mekongga dan Kerajaan Majapahit (bagian 1)

Mengungkap Hubungan Suku Mekongga dan Kerajaan Majapahit (bagian 1)
Posted by Gugus Suryaman | Saturday, 23 August 2014   
oleh: Suparman

Suku Mekongga adalah salah satu suku asli yang mendiami jazirah Sulawesi Tenggara. Daerah penyebaranya meliputi tiga kabupaten, yaitu Kolaka, Kolaka Timur dan Kolaka Utara. Dalam sejarahnya, suku Mekongga terbentuk dalam sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Mekongga.
Masih jarang yang mengetahui bahwa dahulu telah terjalin hubungan antara suku Mekongga dan Kerajaan Majapahit. Yang tentunya nama Kerajaan Majapahit tak akan pernah lepas dari sejarah terbentuknya nusantara oleh mahapatihnya, Gajah Mada dengan Sumpah Palapanya.

Dalam tulisan ini KendariNews.com akan mengulas sejarah yang lama terkubur beserta sejumlah bukti otentik, yang dapat membuktikan hubungan suku Mekongga dengan kerajaan Majapahit pada masa lampau. Tepatnya pada abad ke 14 Masehi atau sekitar dua ribu tahun silam.

Tahun 2013 lalu, wartawan KendariNews.com bersama Tim Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi Subkorwil IX/Kolaka Sulawesi Tenggara, melakukan ekspedisi lapangan di wilayah pegunungan Kolaka dan Kolaka Utara. Tim menemukan sebuah gua yang dipenuhi tulang dan tengkorak manusia. Gua ini masuk dalam wilayah desa Lawolatu Kecamatan Ngapa, Kolaka Utara.

Komandan lapangan tim ekspedisi, Kapten Inf. Reza Fajar Lesmana mengungkapkan, gua itu sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Informasi ini didapatkan dari warga lokal yang bermukim disekitar gua tersebut.

“Tim jelajah menemukan gua tersebut. Setelah dilihat secara detail, memang terdapat sangat banyak sekali tengkorak manusia, terutama dimulut gua ini. Jumlahnya ada ribuan, sebab selain yang tersusun di dinding gua dan pintu masuk, dilantai gua itu sendiri masih banyak tengkorak dan tulang manusia yang tertanam, bahkan tergeletak begitu saja,” ungkapnya saat itu.

Dimulut gua, terdapat batu menjulang setinggi kurang lebih 20 meter. Setiap sisi batu itu terdapat tengkorak manusia. Belum lagi kamar-kamar kecil didalam gua yang juga dipenuhi tengkorak manusia. Sebelum menjangkau ujung gua, terdapat rongga besar, yang berfungsi sebagai fentilasi tempat udara segar keluar masuk gua.

Semakin jauh kedalam, makin banyak kamar yang hingga saat ini belum tersentuh. Diperkirakan dalam kamar tersebut masih banyak lagi tengkorak manusia. Kapten Reza menekankan bahwa dalam temuan ini, pihak tim ekspedisi sendiri belum bisa memastikan kenapa di gua tersebut sangat banyak tengkorak manusia.

“Penjelasan secara detail kami belum bisa memberitahukan. Apakah dulunya ini gua pembantaian atau tempat penguburan massal saat wabah penyakit tertentu menyerang pemukiman disekitar gua. Informasi gua ini sedang kami kumpulkan dari warga sekitar yang bermukim. Dan juga apakah mereka memang mengetahui penyebab kenapa tengkorak sebanyak itu bisa berada didalam gua,” katanya.

Letak gua tersebut memang sangat susah dijangkau oleh kalangan umum. Posisinya yang berada dipinggir tebing serta jalan yang menanjak tajam, membutuhkan waktu sekitar 30 menit agar bisa menjangkau gua berisi penuh tengkorak manusia tersebut. Namun untuk memecahkan misteri tersebut, pihak terkait akan melibatkan Arkeolog yang ahli dibidangnya untuk mengungkapnya. (bersambung)
- See more at: http://www.kendarinews.com/content/view/11980/27/#sthash.pQdmAjSR.dpuf