BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Prosesi Adat Kepo’ Tandai Serah Terima Program KIAT Guru di Manggarai Timur

 

Keterangan foto : Serah terima Program KIAT Guru kepada pembangku kepentingan ala Adat Kepo'

 

Emilia Danus, Kader Desa Rondo Woing tak henti-hentinya menghapus air mata. Kakinya seakan tak kuasa menopang rasa haru yang menyelimuti hatinya. Untaian kalimat perpisahan yang dilantunkan Ibu Rustanty Dewi, Koordinator Lapangan (KL) Program Kinerja dan Akuntabilitas (KIAT Guru) Kabupaten Manggarai Timur, membawanya pada kenangan selama setahun lebih berjuang bersama masyarakat, pemerintah desa dan sekolah untuk perbaikan pendidikan di desanya.

“Satu tahun lebih kami berada di sini-di tanah Manggarai Timur untuk melaksanakan tugas Program KIAT Guru. Suka duka, canda tawa kami lewati bersama. Banyak pembelajaran yang kami petik, juga  nilai-nilai luhur yang telah kami dapatkan dari masyarakat, dari sekolah dan dari desa. Semua itu menjadi pelajaran berharga bagi kami. Banyak salah… banyak emosi… dan ketidaknyamanan yang kami lakukan, untuk itu kami mohon maaf. Kami tidak melepas program ini dengan kata-kata, tapi kami menyerahkan program secara adat Manggarai yaitu dengan Kepo’ Tuak dan Manuk (ayam),” ucap Dewi dengan nada bertegar seakan berusaha menyembunyikan perasaan sedihnya. Turut mendampinginya para Fasilitator Lapangan yang selama ini setia bersamanya menjalankan program di Manggarai Timur.

Sore itu (14/3) suasana di Aula Pertemuan Hotel Revayah Ruteng Manggarai, hening. Semua peserta khusyuk mengikuti Prosesi Serah Terima Program KIAT Guru secara adat Manggarai (Kepo’). Prosesi ini menjadi penanda diserahterimakannya Program kepada pemangku kepentingan desa untuk dilanjutkan secara mandiri di tahun 2018.

 

 

Keterangan foto : Camat Ranames, Vincencius Joni memberi kesan-kesan tentang KIAT Guru

 

Camat Rana Mese, Ir.Vincencius Joni,MMA yang wilayahnya menjadi lokasi program, turut hadir menyaksikan serah terima, berkesempatan memberikan kesan-kesan yang menggugah. Diakatakannya bahwa kehadiran KIAT Guru di 6 SD pada 5 Desa di wilayahnya telah menunjukkan bukti perubahan pada pola pikir di desa. “Sekarang ini semua memiliki pemikiran yang sama bahwa tanggungjawab pendidikan bukan hanya urusan sekolah tapi juga menjadi tanggungjawab bersama masyarakat dan pemerintah desa,” ungkapnya. “Saya harap seluruh yang hadir di sini (pelatihan tata kelola) dapat meneruskan proses yang selama ini dilakukan walau tanpa pendamping lagi.”

Seorang peserta (tanpa nama) bahkan menulis pesan di secarik kertas dan dimasukkan ke kotak khusus yang tersedia selama pelatihan. “Terima kasih kepada Ibu Dewi dan rekan-rekannya yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Sebenarnya kami tidak ingin ditinggalkan sekarang, karena kami belum sempurna, tapi apa yang mau dikata, kontraknya hanya sampai di sini. Kami harapkan program ini berlanjut,” tulisnya. Di kertas lainnya juga tertulis pesan, “Terima kasih untuk semua Tim KIAT Guru, ini karena dengan hadirnya program ini, Pemdes, sekolah dan masyarakat dapat bekerjasama dalam memotivasi anak-anak kami untuk belajar,”

                                                                            

Penguatan Kapasitas Untuk Keberlanjutan

Pelaksana Lapangan (PL) KIAT Guru Manggarai Timur, Frans De Lopez, dalam laporannya menyampaikan bahwa Pelatihan Tata Kelola bagi pemangku kepentingan desa dilakukan sebagai salah satu strategi keberlanjutan program yang akan berakhir di bulan Juni 2018, melalui upaya memperkuat kapasitas pemangku kepentingan di tingkat desa. Mengingat jumlah peserta pelatihan tata kelola yang sangat banyak, yaitu dari 25 Sekolah Dasar yang diwakili oleh 5 elemen (Kelompok Pengguna Layanan (KPL), Kader Desa, Kepala Desa, Kepala Sekolah, dan Komite Sekolah) maka pelatihan tata kelola diselenggarakan dalam 3 gelombang. “Melalui pelatihan ini kita berharap para pemangku kepentingan meningkat kapasitasnya dalam mengelola penilaian dan pelaporan janji layanan KIAT Guru tahun 2018. Selain itu juga untuk merumuskan Rencana Kerja Tindak Lanjut keberlanjutan di desa tahun 2018, serta diserahterimakannya Program KIAT Guru kepada pemangku kepentingan,” harapnya.                                                 

Ditambahkan oleh Rustanty Dewi, bahwa pada gelombang pertama yang baru saja diselenggarakan tanggal 13-14 Maret 2018, diikuti oleh 34 orang peserta dari utusan 7 Sekolah Dasar yang berasal dari 6 Desa (ada 1 desa memiliki 2 SD). Sementara untuk gelombang kedua akan dilaksanakan pada tanggal 19-22 maret 2018, diikuti 39 orang, terdiri atas perwakilan 8 SD dan 7 desa, terdapat 1 desa yang memiliki 2 SD. Kemudian untuk gelombang ke 3 akan dilaksanakan pada tanggal 9-12 april 2018, dengan peserta berjumlah 39 orang, terdiri atas perwakilan dari 10 SD dan 9 desa, terdapat 1 desa yang memiliki 2 SD.

 

 

Keterangan foto : Plt Kepala BP3, Yohanes Syukur memberi sambutan pembukaan

 

Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur melalui sambutan Bupati yang dibacakan oleh (Plt) Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (BP3), Yohanes Syukur, S.Sos menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Tim KIAT Guru kabupaten Manggarai Timur atas kontribusinya dalam menyukseskan pelaksanaan Program Rintisan KIAT Guru di Kabupaten Manggarai Timur. Diakuinya bahwa Program KIAT Guru sangat membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan Sekolah Dasar di Kabupaten Manggarai Timur. Pertama, melalui program KIAT Guru masyarakat pengguna atau penerima layanan menyadari keberadaannya, yaitu bahwa tugas dan tanggungjawab untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Manggarai Timur bukan tugas dan tanggungjawab guru-guru atau Pemerintah semata-mata, melainkan tanggungjawab keluarga atau masyarakat juga.

“Partisipasi aktif keluarga atau masyarakat dalam bidang pendidikan mutlak sekali diwujudkan karena sebenarnya proses pendidikan itu bermula dari keluarga atau masyarakat, kemudian di lembaga pendidikan (sekolah), dan kembali berlanjut dalam keluarga dan masyarakat,” pesan Bupati. Kedua, dengan hadirnya Program KIAT Guru, tingkat kemangkiran guru di sekolah semakin rendah. “Tentu saja dengan hadirnya guru-guru di sekolah, kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat berlangsung dengan baik, sehingga dapat dipastikan para siswa memperoleh pengetahuan baru pada hari itu,” tegasnya.

Atas capaian tersebut, Bupati Manggarai Timur berharap melalui pelatihan bagi pemangku kepentingan di tingkat desa dapat meningkatkan kapasitas Kader, KPL, Pemerintah Desa, dan Kepala Sekolah sehingga hasilnya nanti diharapkan semua dapat bekerjasama dalam menjamin keberlanjutan pelaksanaan Program di desa masing-masing.

 

  Keterangan foto : Foto bersama Tim KIAT Guru dengan Peserta Pelatihan Tata Kelola

 

 

Wilayah: