BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

KIAT Guru Kabupaten Sintang Perkuat Kapasitas Pemangku Kepentingan Desa

 Foto bersama peserta pelatihan tata kelola

 Ket: Foto Bersama Peserta Pelatihan Tata Kelola Sintang

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan Pemangku Kepentingan di Desa seperti Kelompok Pengguna Layanan (KPL), Kader Desa, Kepala Sekolah, Kepala Desa, dan Komite Sekolah dalam mengelola penilaian dan pelaporan janji layanan KIAT Guru di tahun 2018, Tim Program Kinerja dan Akuntabilitas Guru (KIAT Guru) Kabupaten Sintang menggelar Pelatihan Tata Kelola bagi Pemangku Kepentingan untuk keberlanjutan secara mandiri pasca Program.

"Selain peningkatan pengetahuan, pelatihan tata kelola juga akan menyepakati rencana kerja dan solusi pemecahan dan rekomendasi penilaian secara mandiri di tahun 2018, serta menyerahterimakan kegiatan Program Rintisan KIAT Guru kepada pemangku kepentingan," sebagaimana dijelaskan oleh Koordinator Lapangan Sintang, Nugroho di sela-sela persiapan pelatihan.

Pelatihan terkini yang baru saja usai adalah Pelatihan Tata Kelola Janji layanan gelombang ke-2 yang diikuti oleh 40 orang yang berasal dari perwakilan pemangku kepentingan tingkat Desa yang berlangsung dari tanggal 4-7 Maret 2018 di Hotel My Home Sintang.

Pada sesi Serah Terima Pelatihan (7/3), para Kepala Desa yang mewakili tujuh desa dampingan KIAT Guru berkomitmen untuk memberikan dukungan agar program KIAT Guru yang sudah berlangsung selama setahun lebih-tetap dilanjutkan secara mandiri.

 

 

Ket : Suasana Simulasi Kelompok pelatihan tata kelola

 

Komitmen Keberlanjutan dari Kepala Desa

Pak Hermanus, Kepala Desa Merahau Permai Kec. Kayan Hulu dalam penyampaian kesan-kesannya, menyatakan komitmennya untuk mendukung program dengan sungguh-sungguh, dengan memberikan alokasi Dana Desa untuk melaksanakan pertemuan rutin bulanan. Hal ini sebagai upaya ikut melanjutkan program meski sudah tidak didampingi lagi oleh para fasilitator masyarakat.

"Pada tahun ini kami punya niat dan tekad sesuai dengan Juknis yang ada, sesuai Surat Edaran Bupati (SE), maka kami akan mengganggarkan dana oprasional Kader dan KPL untuk melanjutkan program secara mandiri," tegasnya.

Sebelumnya di tahun 2017, awal masuk program KIAT Guru, Desa Pak Hermanus belum bisa mengganggarkan disebabkan karena pembahasan pengajuan APBDes sudah selesai sebelum KIAT Guru masuk. Namun pada tahun 2018 ini, sudah dapat mengalokasikan anggaran operasional Kader dan KPL. “Ini bukan untuk siapa-siapa, tapi demi untuk anak-anak kita," ungkapnya disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta Pelatihan.

Bukan hanya sekedar komitmen secara lisan, para Kepala Desa juga bersama-sama menandatangani Berita Acara, dan menuliskan komitmen bersama dengan menuangkan beberapa poin komitmen yang tertuang dalam Berita Acara.

 

Ket : Kepala Bappeda Sintang, Pak Kartiyus berfoto dengan peserta dan fasilitator

 

Dalam sesi serah terima itu, turut hadir Kepala BAPPEDA Kab. Sintang, Pak Kartius yang juga  sebagai Ketua Tim Koordinasi Daerah (TKD) Kabupaten Sintang, memberikan arahan kepada pemangku kepentingan agar tetap melanjutkan program secara mandiri dengan melakukan kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat. “Mari lanjutkan program ini dengan menjalin kerjasama dengan semua pihak,” harapnya.

Sebelumnya, Koordinator Lapangan KIAT Guru Kabupaten Sintang, Nugroho dalam penjelasannya menyampaikan bahwa salah satu yang menjadi fokus utama Tim Lapangan KIAT Guru sebelum berakhirnya program adalah melakukan penguatan kepada para pemangku kepentingan baik di tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten. “Penguatan ini merupakan salah satu upaya untuk memastikan supaya proses penilaian dan tata kelola hasil penilaian tetap berjalan setelah Juni 2018,” katanya. 

Dilaporkannya, bahwa total peserta yang akan dihadirkan mengikuti pelatihan tata kelola, direncanakan sekira 330 orang yang berasal dari 66 sekolah. Karena besarnya jumlah peserta maka Pelatihan Tata Kelola dilakukan dalam delapan gelombang.

Program KIAT Guru merupakan program kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) atas dukungan World Bank, dengan pendanaan dari Pemerintah Australia, dan diimplementasikan oleh Yayasan BaKTI. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di daerah terpencil. 

Kontributor : Faisal Haris, FM KIAT Guru Kab. Sintang

Wilayah: